Ketahui Enam Ciri Dapur yang Aman dan Sehat

Dapur yang rapi dan harum tentu menjadi dambaan semua orang. Lalu seperti apa sih kriteria dapur yang sehat nan aman?

oleh Fathia Azkia diperbarui 13 Apr 2016, 05:14 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 05:14 WIB
Enam Ciri Dapur yang Aman dan Sehat
Dapur yang rapi dan harum tentu menjadi dambaan semua orang. Lalu seperti apa sih kriteria dapur yang sehat nan aman?

Liputan6.com, Jakarta Rasanya tak seorang pun yang betah mendiami rumah kotor dan tidak sehat. Semua orang pasti mendambakan huniannya bersih, harum, dan bebas dari segala virus penyakit.

Tak masalah apakah Anda tinggal di rumah kontrakan ataupun rumah pribadi, pasti tak mau ruangan di rumah kotor, apalagi dapur.

Kebersihan dapur harus selalu dijaga karena ruangan ini berkaitan erat dengan makanan yang akan kita santap. Banyaknya bahan-bahan makanan yang bisa membusuk beresiko memancing bakteri jahat, tikus, maupun kecoa.

Dikutip dari Rumah.com, berikut ini adalah ciri-ciri dapur sehat:

Tidak ada cairan berbahaya

Sebaiknya, larutan pestisida atau obat semprot serangga tidak disimpan di area dapur dan juga tidak digunakan di area ini. Kenapa?

Umumnya obat pembasmi serangga bersifat neurotoxic -racun yang mengganggu syaraf- dan mengandung karsinogen sehingga berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.

Bila terpaksa harus memberantas serangga ataupun binatang pengganggu lainnya, maka bukalah jendela atau pintu lebar-lebar saat menyemprotkannya.

Pemilihan bahan bangunan

Untuk dinding, pilih yang tahan terhadap panas dan uap seperti keramik. Nah, kondisi dapur seperti ini bisa menjadi sedikit pertimbangan untuk Anda yang tengah mencari rumah dijual di Bandung atau kota-kota lainnya.

Terbukti saat ini sejumlah perumahan murah di Bandung menerapkan desain dapur dengan dinding keramik.

Sebut saja diantaranya Grand d’Pillar, Parahyangan Village, dan Setra Regency Townhouse.

Selain kuat dan mudah dibersihkan, harga keramik memang lebih terjangkau daripada granit. Hindari penggunaan dinding bertekstur karena celah-celahnya akan sulit dibersihkan dan dapat menjadi timbunan kotoran, debu, dan minyak.

Sementara untuk lantai, gunakan material keramik yang tidak licin, mengingat area dapur rentan sekali tepercik minyak dan air.

Jauh dari zat penyakit

Jauh dari zat penyakit

Semua ibu tentu ingin menyajikan masakan yang bergizi dan sehat. Oleh karena itu, jangan terlalu sering mengolah bahan makanan dengan microwave.

Gelombang mikro dapat menghilangkan gizi sehingga tidak akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, jauhkan microwave dari jangkauan anak!

Penempatan lain yang sangat perlu diperhatikan adalah kompor jangan berada di bawah jendela. Tujuannya agar nyala api tidak berkobar tertiup angin dan menyambar benda-benda mudah terbakar di sekelilingnya, seperti tirai dapur.

Jangan gunakan peralatan makan yang terbuat dari plastik, karena zat kimia yang terkandung dapat mengkontaminasi makanan. Kendati sedikit lebih mahal, material keramik atau porselen lebih aman.

Guna menciptakan dapur yang sehat untuk seluruh anggota keluarga, benda elektronik seperti lemari pendingin, dishwasher, dan microwave harus dipakai se-efisien mungkin.

Mengingat benda tersebut membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan dapat mengakibatkan efek radiasi elektromagnetik.

Bagi Anda yang punya bujet lebih, pasanglah cooker hood (penghisap asap) tepat di atas kompor untuk mengalirkan asap dan uap dari proses memasak.

Harga produk rumah tangga ini bervariatif, mulai dari Rp700 ribu hingga Rp13 jutaan.

Cahaya matahari optimal

Pastikan area dapur mendapat cahaya matahari yang cukup. Tak hanya berfungsi sebagai penerangan dan membunuh bakteri, sinar matahari juga dapat menyingkirkan binatang pengganggu seperti kecoa dan tikus, yang menyenangi sudut gelap dan lembab.

Pencahayaan buatan (lampu) juga diperlukan guna menerangi ragam aktivitas di dapur. Tentu dibutuhkan juga untuk melihat perubahan warna masakan yang tengah diolah.

Lampu dapur jangan terlalu redup dan terlalu terang, agar mata Anda tak tegang saat memasak.

Banyak bukaan

Banyak bukaan

Syarat dapur yang sehat dan aman adalah memiliki ventilasi optimal untuk kelancaran sirkulasi udara. Bukaan udara tidak hanya pada satu sisi saja melainkan di dua sisi atau lebih, supaya tercipta ventilasi silang.

Asap dan uap dari hasil proses memasak harus segera dialirkan keluar dan digantikan dengan udara segar. Udara yang selalu baru ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap dan timbulnya keracunan gas yang keluar dari asap maupun gas kompor (NO2 – Nitrogen Dioksida).

Sangat disarankan untuk memasang exhaust fan pada dapur, agar asap dan uap dari proses masakan segera keluar. Namun harus diingat, exhaust fan perlu dibersihkan secara teratur agar dapat berfungsi optimal.

Tidak ada jamur dan bakteri

Sampah yang tidak dibuang lebih dari satu hari berpotensi ditumbuhi bakteri dan jamur, yang jika dibiarkan dapat mengganggu kesehatan penghuninya. Selain tong sampah, baki penampung air di bawah kulkas juga harus disikat dan dibuang airnya minimal tiga kali dalam setahun.

Terakhir, ada baiknya Anda memiliki penyaring air pada dispenser untuk mengurangi bakteri dan virus yang mungkin terkandung di dalamnya. Namun hindari penggunaan chlorine pada air, karena bersifat korosif yang dapat menggangu kesehatan kulit dan mata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya