Developer Australia Ini Bangun Tiga Proyek di Indonesia

Proyek-proyek tersebut berada di Jakarta Barat, Surabaya, dan satu proyek lagi masih dirahasiakan lokasinya.

oleh Anto Erawan diperbarui 15 Apr 2016, 08:29 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 08:29 WIB
Developer Australia Ini Bangun Tiga Proyek di Indonesia
Proyek-proyek tersebut berada di Jakarta Barat, Surabaya, dan satu proyek lagi masih dirahasiakan lokasinya.

Liputan6.com, Jakarta Pengembang properti asal Sydney, Australia, Crown Group bersiap membangun tiga proyek baru di Indonesia. Proyek-proyek tersebut berada di Jakarta Barat, Surabaya, dan satu proyek lagi masih dirahasiakan lokasinya.

“Setelah beberapa tahun sebelumnya, kami melakukan breakthrough di proyek-proyek kami, kini saatnya kami membangun proyek di Indonesia, sebagai bagian dari kerinduan kami untuk pulang kampung ke Indonesia,” jelas Iwan Sunito, CEO Crown Group seperti ditulis Rumah.com, Jumat (15/4).

Penandatanganan MoU (memorandum of understanding) proyek di Jakarta Barat, imbuh Iwan, dilakukan Kamis malam ini antara Crown Group dan partner lokal.

Di atas lahan seluas 2 hektar tersebut akan dikembangkan hunian vertikal dengan total 3.000 – 4.000 unit. Nilai investasi yang dikucurkan berkisar Rp3,5 triliun, sementara marketing sales yang diharapkan mencapai Rp5 triliun.

Menurutnya, proyek ini mengusung konsep urban resort dengan bentuk iconic. Harganya berkisar Rp20 juta – Rp25 juta per meter persegi,” ujar Iwan.

Proyek di Surabaya, memiliki total lahan 2 hingga 3 hektar dengan nilai investasi berkisar Rp3,5 triliun. Sementara satu proyek yang masih dirahasiakan lokasinya (Iwan memberi bocoran bahwa lokasinya hanya satu jam dari Jakarta), memiliki lahan 10 hektar. Terdiri dari delapan menara apartemen, kompleks hunian ini menelan investasi Rp15 triliun dengan marketing sales diperkirakan mencapai Rp20 triliun.

Proyek ini, tutur Iwan, akan mengangkat konsep canyon, beach watergate, dan sky garden. Dia bahkan menyebut proyek ini akan menjadi Silicon Valley-nya Indonesia.

“Selain Indonesia, kami juga berencana membangun proyek di Amerika Serikat, namun lokasi dan waktunya masih belum bisa saya ungkapkan. Namun, saya bisa memberitahukan bahwa kami berencana untuk go public di 2018 atau 2019 mendatang,” jelas Iwan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya