Liputan6.com, Jakarta Imelda Fransisca, mantan Miss Indonesia tahun 2005 ini, sedang giat-giatnya melakoni dunia bisnis properti di bidang industri.
Dijumpai di sela-sela siaran pers pembangunan tahap 2 “Gudang Pintar”, sebuah properti pergudangan di Kawasan Sentul, ia menceritakan bagaimana perjalanan dirinya, hingga akhirnya memilih untuk menerima jabatan sebagai direktur operasional Olympic Development.
Baca Juga
Berikut hasil wawancara ekslusif bersama Imelda Fransisca yang dilansir dari Rumah.com, Kamis (4/5/2016):
Advertisement
Imelda Fransisca yang saat ini menjabat sebagai Direktur Operasional Olympic Development di kesempatan siaran pers “Ground Breaking Gudang Pintar di Kawasan Snetul”
Rumah.com :
“Hai, Mbak Imelda sudah berapa lama menjalankan profesi sebagai Direktur Operasional Olympic Development?”
Imelada Fransisca :
“Saya masih terbilang baru, sekitar akhir tahun lalu. Awalnya, hanya membantu bisnis keluarga. Karena kebetulan keluarga saya, juga berbisnis di bidang properti yang sudah bergerak selama lebih dari 15 tahun, jadi saya pikir nanti di masa depan, mau tidak mau harus dilanjutkan kepada saya”.
Rumah.com :
“Selain menjalankan bisnis keluarga, apakah ada hal lain yang membuat Anda tertarik berbisnis properti?”
Imelda Fransisca :
Saya melihat bisnis properti memiliki prospek yang cukup besar. Selain itu juga merupakan aset yang besar. Bahkan, tidak sedikit juga yang tertarik menjalankan bisnis properti. Return of Investment akan lebih tinggi dibandingkan jika membuka ritel atau sejenisnya. Karena, akan berkaitan dengan lahan, terlebih jenis apartemen. Tentu saja, banyak orang yang akan tertarik.
Rumah.com :
Apakah pembangunan “gudang pintar” di Sentul ini, merupakan proyek pertama Mbak Imelda?
Imelda Fransisca :
Iya. Ini merupakan proyek pertama yang saya handle. Jika biasanya Saya hanya terlibat atau batu-batu pada acara-acara properti seperti milik Agung Podomoro. Dan saat ini, proyek ‘gudang pintar’ secara operasional memang proyek pertama Saya.
Rumah.com :
Mbak Imelda dulu kan mengambil pendidikan psikologi di Amerika Serikat, apakah tidak kesulitan dalam menjalankan bisnis ini?
Imelda Fransisca :
Meskipun pendidikan saya psikologi, saya tidak merasa canggung. Sebab, dari kecil saya memang sudah berada di lingkungan pebisnis, sehingga sudah familiar sekali dalam kehidupan sehari-hari membahas seputar bisnis.
Memang, sekarang ini untuk pengalaman, saya sedang belajar benar-benar di bagian teknis. Namun secara konsep saya merasa sudah ‘mendarah daging’.
Saya tidak pernah mengatakan ada kesulitan, tetapi saya melihat tantangan. Sama saja seperti pekerjaan pada umumnya. Nah, jika ada tantangan kuncinya ya hadapi saja.
Dengan begitu kan kita bisa belajar. Sehingga di masa depan kita bisa mengerti dan bisa mengetahui hal baik yang harus dilakukan.
Rumah.com :
Mengapa core bisnis properti Mbak Imelda lebih ke arah industri? Apa sih sisi menariknya?
Imelda Fransisca :
Industry is very close to us. Mungkin dari dulu kan perusahaan kami bergerak di bidang furnitur, sehingga kami jadi tahu bahwa permasalahan seputar pabrik dan gudang sudah menjadi hal penting dalam industri.
Namun, tidak menutup kemungkinan sih, kami akan terus melakukan diversifikasi produk juga.
Rumah.com :
Siapa sih pebisnis properti yang menjadi kiblat Mbak Imelda? dan mengapa?
Imelda Fransisca :
Menurut Saya Iwan Sunito dan Tri Hatna adalah pebisnis yang bisa dijadikan kiblat bisnis properti. Iwan Sunito mengajarkan Saya tentang kepemimpinan dalam organisasi.
Dulu, Saya pernah terlibat dalam acara-acara Crown Group, jadi cukup tau bagaimana ia memimpin perusahaanya.
Kemudian, kalau Tri Hatna, Saya sudah kenal selama 10 tahun lalu. Ia mengajarkan saya menjadi pebisnis yang punya integritas dan fair.
Rumah.com :
Menurut Mbak Imelda, seorang pebisnis properti yang baik itu seperti apa?
Imelda Fransisca :
Tentu saja, pebisnis properti yang baik adalah mereka yang memiliki integritas, bernyali besar, dan visioner. Ketiga hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis properti.
Kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak dengan karakteristik yang beragam. Untuk itu, jika kita tidak memiliki tiga hal tadi justru akan mempersulit keberhasilan bisnis itu sendiri.
Feature picture: Imelda Fransisca