Liputan6.com, Jakarta Tradisi pulang kampung saat lebaran tentu ditunggu-tunggu oleh mereka yang hendak bertemu dengan orang tua, sanak saudara, atau hanya sekedar mengenang masa kecil.
Indahnya pegunungan di kampung halaman, air yang jernih, udara yang sejuk, senantiasa menjadi keindahan yang akan dikenang sampai kapan pun. Kerinduan itulah yang menarik Anda untuk tetap pulang, kendati kondisi jalan padat dan harus menempuh waktu hingga belasan jam.
Sembari menikmati keindahan alam dan bersilaturahmi, tidak sedikit orang kota yang pada akhirnya memanfaatkan peluang investasi. Bentuk investasi yang umum dilakukan oleh orang kota saat pulang kampung adalah membeli properti seperti tanah atau rumah.
Advertisement
Seperti cerita Didi Winata yang berencana mencari rumah di Cirebon (kampung halaman Didi) pada saat pulang kampung.
Menurut Didi, harga rumah di kampung halaman tentu tidak setinggi seperti di Jakarta, tempat ia bekerja sehari-hari. Membeli rumah di Cirebon bagi Didi, ditaksir akan menguntungkan di masa depan.
“Meski tidak ditempati setiap hari, rumah itu nantinya bisa disewakan, atau menjadi tempat singgah saya, ketika pulang kampung,” ujar Didi seperti dikutip dari Rumah.com, Rabu (29/6/2016).
Didi mengaku, dengan bermodalkan tabungan yang sudah dikumpulkan, ditambah Tunjangan Hari Raya (THR) yang ia dapatkan, ia dapat mencukupi keinginannya untuk bisa berinvestasi rumah di kampung halaman.
Jika Anda memiliki keinginan yang serupa dengan cerita Didi, peluang berinvestasi rumah di kampung halaman memang terbuka lebar dan menggiurkan.
Saat ini ketentuan Bank Indonesia membolehkan untuk membayar uang muka (DP/Down Payment) minimal 10% dan BI rate 6,5% atau bahkan ada yang menawarkan bunga 9,45% (Bank BCA) flat/tetap selama 2 tahun.
Kesempatan ini sebaiknya digunakan oleh Anda apabila hendak berinvestasi rumah di kampung halaman.
Tahap-tahap memilih rumah di kampung halaman
Sama halnya mencari rumah di kota, pada saat memilih rumah di kampung halaman, pastikan rumah tersebut berada di lokasi yang menjanjikan.
Lihat juga perkembangan lokasi tersebut. Misalnya, bagaimana kondisi jalan dua tahun terakhir? Atau apakah sudah tersedia fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, mini market, pasar swalayan, hingga mal?
Mal adalah indikasi perkembangan sebuah kawasan. Jika di lokasi rumah tersebut sudah tersedia semua fasilitas, terutama mal, itu tandanya lokasi tersebut mengalami kemajuan. Semakin dekat sebuah hunian dengan mal, biasanya prospeknya semakin baik.
Kemudian, lihat juga penawaran harga, apakah masuk akal atau tidak. Ketentuan harga biasanya dilihat dari kondisi lokasi dan material bangunan.
Setiap orang tentu saja menginginkan harga yang murah, namun Anda harus tetap memperhatikan secara teliti kedua faktor yang menentukan harga (lokasi dan material bangunan).
Pada saat Anda sudah menemukan rumah yang menarik dan sesuai kebutuhan Anda, tanyakan juga kepada warga sekitar, apakah di sana banjir, bagaimana kondisi air, dan semua hal yang menentukan kehidupan jangka panjang rumah tersebut.
Jangan sampai, tawaran harga yang murah akan merugikan Anda di waktu mendatang. Ingat! Tujuan Anda membeli rumah adalah investasi dan bukan untuk membeli produk basi.
Daftar perumahan murah di kampung halaman
Bandung
Kota Bandung terkenal dengan suasana sejuk pegunungan, lingkungan yang asri dan sudah cukup maju. Dengan adanya akses Tol Cikampek dan Cipularang, Bandung kian mudah dijangkau dari Jakarta, yakni berkisar 3 jam, 35 menit.
Pembangunan di kota ini juga cukup pesat. Selain akan dibangun jalur kereta cepat dan Bandung Technopolis di pusat kota, kota ini juga cukup terkenal dengan perkembangan industri kecil menengah dan obyek wisata.
Maka tidak heran, bila setiap akhir pekan Bandung akan dipenuhi oleh masyarakat Jakarta dan sekitar.
Perkembangan properti di Kota Bandung sebenarnya beda tipis dengan Jakarta dan kota satelit lainnya.
Pesatnya pertumbuhan serta pembangunan infrastruktur di pusat kota menggeser pencarian hunian hingga ‘pinggir’ Bandung, seperti Ujung Berung, Cigending, Cinunuk, dan masih banyak lagi wilayah di Bandung Timur.
Harga rumah di sana masih variatif dan terjangkau. Tidak seperti di pusat kota, dimana harga rumah sudah berkisar Rp700 juta – Rp10 miliar. Di Bandung Timur dan perbatasannya masih memiliki pilihan rumah yang bisa Anda bidik untuk investasi.
Adalah Villa Pasirwangi yang ada di wilayah Cigending, ini dipatok seharga Rp380 juta. Bila Anda keluar dari Tol Cileunyi, Anda hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk menempuh jarak 7,8 kilometer hingga sampai Villa Pasirwangi.
Selain itu, keuntungan lainnya, dari Villa Pasirwangi untuk menuju Kawasan Gede Bage yang direncanakan akan dibangun Bandung Technopolis juga masih bisa dijangkau. Jarak keduanya terpaut 8,4 kilometer atau sekitar 28 menit.
Bergeser radius 14,8 kilometer, terdapat Green Sukamanah Residence. Harga rumah ini Rp209 juta. Lokasi rumah ini juga mudah dijangkau bila Anda keluar dari Tol Cipularang. Jarak dari gerbang keluar menuju Green Sukamanah Residence adalah 9,2 kilometer atau sekitar 24 menit.
Kelebihan rumah ini dilihat dari lokasi yang dilalui jalan provinsi dan kota. Bagi masyarakat yang hendak menuju Garut, Tasikmalaya, Sumedang, dan Jogja pasti akan melewati Rancaekek/wilayah Dangdeur.
Lokasi rumah ini juga bisa menjangkau kampus-kampus ternama seperti UNPAD, ITB, dan IPDN. Tidak hanya itu, di Rancaekek juga terdapat pabrik industri seperti Ikafood, Gistex Garment, Derma Internasional, dan masih banyak lagi.
Pemalang, Jawa Tengah
Lokasi selanjutnya adalah Pemalang, Jawa Tengah. Adalah Grand Comal Residence yang berada di Jalan A. Yani, Comal, Jawa Tengah. Bila Anda menggunakan Pintu Tol Cipularang – Palimanan, Anda bisa keluar Tol Brebes atau Pemalang. Jarak keseluruhan menuju perumahan ini sejauh 247 kilometer atau sekitar 3 jam, 55 menit lama waktu perjalanan.
Perumahan Grand Comal Residence berada di tengah-tengah Kota Pekalongan, Pemalang, dan Pantai Utara (Pantura). Perkembangan lokasi ini juga terbilang baik, khususnya properti perumahan.
Di wilayah Comal, harga tanah berdasarkan NJOP sebesar Rp3 juta per meter. Hal ini juga berdampak kepada nilai jual rumah yang merangkak naik. Bila di Bulan Mei 2016 untuk tipe 36 harga rumah dipatok sebesar Rp350 juta, di bulan Juni 2016 harga rumah tersebut naik sebesar Rp360 juta. Lumayan bukan?
Semarang
Kota Semarang satu dari kota besar di Indonesia yang juga memiliki pesona properti yang berkembang. Hal itu ditandai dengan adanya perumahan elit Citra Grand Semarang dan CitraSun Semarang yang menjajakan rumah seharga Rp800 juta – Rp4 miliar.
Di samping tingginya harga properti di Semarang, ternyata masih tersedia rumah dengan harga yang terjangkau. Adalah Pancanaka Green Semesta yang berlokasi di Ngeliyan, Semarang. Jarak dari pusat kota menuju Ngeliyan sekitar 14,3 kilometer atau setara dengan waktu tempuh 35 menit.
Kontur wilayah Ngeliyan sendiri sedikit tinggi dibandingkan dengan wilayah Semarang lainnya. Hawa yang sejuk dan asri sangat tepat dijadikan investasi pribadi Anda. Kendati masih asri, bukan berarti potensi nilai properti di sana tidak menjanjikan.
Sebab, pemerintah setempat berencana akan membuat aktivitas ekonomi baru tepatnya di wilayah Mijen dan Ngaliyen (bagian perbukitan).
Atas rencana tersebut tidak heran bila harga tanah di sana mulai merangkak naik menjadi Rp1,5 juta per meter persegi dan harga bangunan bisa mencapai Rp3,5 juta per meter persegi. Harga untuk tipe 48m2 dengan luas tanah 120m2, dipatok seharga Rp350 juta.
Dengan pertumbuhan yang perlahan namun pasti ini, bisa menjadi acuan Anda untuk memulai berinvestasi di lokasi ini.
Feature picture: Perumahan Pancanaka Green Semesta di Ngeliyan