Ayo Tinggal di Rumah Sehat!

Jika lingkungan perumahan kurang perhatian, maka penghuni bisa rentan terserang penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan,

oleh Fathia Azkia diperbarui 29 Jul 2016, 19:08 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 19:08 WIB
Ayo Tinggal di Rumah Sehat!
Jika lingkungan perumahan kurang perhatian, maka penghuni bisa rentan terserang penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan,

Liputan6.com, Jakarta Mencari rumah bukan hanya sekadar mempertimbangkan harga, desain arsitektur, dan fasilitasnya saja. Pertimbangkan juga lingkungan perumahan tersebut.

Tidak hanya terkait dengan kondisi dan prilaku tetangga saja, melainkan juga suasana lingkungan yang bersih dan sehat.

Indikator ini bisa dinilai melalui lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.

Jika lingkungan perumahan kurang perhatian, maka penghuni bisa rentan terserang penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria, typhus, hingga leptospirosis.

Lantas, di manakah konsumen bisa menemukan lingkungan perumahan yang sehat?

Di Jakarta Selatan, ada sebuah kecamatan yang hingga kini masih terkenal akan udaranya yang sejuk dan rimbunnya pepohonan. Ya, Jagakarsa.

Sejak dahulu, Jagakarsa telah ditetapkan sebagai daerah resapan air di wilayah bagian selatan, selain Pasar Minggu dan Cilandak.

Untuk kecamatan yang menjadi resapan air, KDB (Koefisiensi Dasar Bangunan) sudah diatur hanya sekitar 20-30 persen, sehingga fungsi lahan untuk bangunan warga lebih kecil dibanding resapan air.

Melihat kondisi ini, tidak heran jika air yang mengalir di perumahan warga di sini relatif bersih dan aman bagi kesehatan.

Nah, bagi Anda yang tertarik bertempat tinggal di kawasan sehat, Jagakarsa, yuk intip tiga klaster terbaru yang bisa Anda lihat di situs Rumah.com.

Pomentia Residence, Rp1,5 M

Berada di area pemukiman warga yang tenang dan masih asri, Pomentia Residence menawarkan desain rumah modern dengan ciri khas atap gable roof atau pelana kuda.

Disebut asri, karena mulai gerbang hingga lingkungan perumahan nampak jelas kehadiran tanaman maupun pohon dengan dedaunan hijau.

Klaim sehat yang ditawarkan residensial ini juga terbukti dengan konsep saluran air tertutup. Penghuni tidak akan menyaksikan selokan yang menganga dan menimbulkan bau tak sedap, karena semuanya tertutup rapi di dalam tanah.

Kategori penghuni di perumahan ini hampir 80%-nya merupakan first time buyer atau pembeli rumah pertama. Sedangkan 20%-nya adalah kombinasi antara upgrader dan investor.

Biasanya investor yang bercokol di sini membeli rumah dengan tujuan diwariskan kepada anak atau untuk disewakan kembali.

Griya Damai, Rp1,4 M

Siapa sangka, selain sehat, Jagakarsa rupanya juga masih menyimpan rumah baru satu lantai dengan harga jual mulai Rp900 jutaan.

Angka ini bisa Anda temukan saat bertandang ke Griya Damai, yang berlokasi di Jalan Damai 2, Ciganjur, Jagakarsa.

Dari hasil penelusuran tim, layout tanah di townhouse ini memang berbentuk ‘ngantong’ alias lebar di belakang.

Menurut falsafah atau kepercayaan orang Jawa, tanah yang menyerupai kantong semar ini dapat membawa kesejahteraan, kesehatan, dan kemasyuran bagi penghuninya.

Hal ini karena tanah yang lebar di belakang digunakan untuk menampung rezeki. Percaya atau tidak, itu dikembalikan kepada kepercayaan masing-masing.

Serupa dengan Pomentia Residence, di sini penghuni juga tidak akan menjumpai untaian kabel listrik maupun selokan air yang kerap mengganggu pemandangan. Lagi-lagi, hal ini lantaran konsep bawah tanah yang diterapkan.

Alam Aselih Residence, Rp1,1 M

Merupakan debut proyek yang dikembangkan Tamarindo Land, Alam Aselih Jagakarsa hadir untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal konsumen kelas menengah.

Target pasar ini adalah first time buyer menengah atas dan upgrader, sesuai dengan rentang harga yang ditawarkan, mulai dari Rp1,1 miliar hingga Rp2 miliaran.

Tampak luar lansekap klaster terlihat tropis, dengan unsur hijau. Contoh, pada carport yang bermaterial rabat beton, agar terlihat asri ditambahkan rumput gajah di keseluruhan nat.

Sementara di luar klaster, permukiman warga di Jalan Aselih pun masih asri dan udara pagi hari masih relatif sejuk.

Cocok untuk Anda yang mendambakan tinggal di lingkungan bersih nan sehat untuk tumbuh kembang si buah hati.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya