Tips Developer: Cara Mendesain Brosur yang Menarik

Jika Anda ingin merancang desain brosur yang informatif dan kreatif, simak beberapa poin penting berikut ini.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 10 Feb 2017, 14:16 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 14:16 WIB

Liputan6.com, Jakarta Brosur merupakan media yang memuat materi dan informasi lengkap tenang sebuah produk yang bisa disebarluaskan dalam bentuk soft copy atau hard copy. Tujuannya, tentu saja untuk menarik perhatian konsumen atau klien prospektif agar segera membeli produk yang dipasarkan. Dan brosur sering juga dimanfaatkan sebagai salah satu media pemasaran bagi proyek perumahan baru.

Brosur perumahan yang baik tentunya tidak hanya berisi deskripsi yang jelas, namun harus didukung juga oleh visual yang menarik. Misalnya kualitas gambar perumahan, pemilihan warna, tipe huruf, dan ilustrasi yang mendukung.

(Simak juga: 7 Rahasia Top Developers Mencetak Sukses)

Sangat penting untuk memahami konsep perumahan yang ingin dipasarkan. Misalnya untuk perumahan berkonsep hijau dan asri, maka pilih nuansa warna putih dan hijau  yang sesuai dengan filosofi ketenangan dan kebahagiaan. Selain warna, pemilihan jenis huruf juga bisa disesuaikan dengan konsep perumahan, misalnya minimalis atau kontemporer.

Beralih ke bagian isi, ada beberapa unsur yang wajib memenuhi kebutuhan informasi dari calon pembeli. Nah, jika Anda ingin merancang desain brosur yang informatif dan kreatif, simak beberapa poin penting dari Rumah.com berikut ini.

1. Deskripsikan lokasi

Tidak cukup mencantumkan alamat lengkap saja, denah lokasi juga menjadi unsur penting yang dapat memudahkan calon pembeli untuk membayangkan di mana perumahan tersebut berada. Sertakan pula beberapa titik penting di sekitar perumahan, mulai dari sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan akses jalan tol.

Untuk mengembangkan bayangan calon pembeli, Anda bisa pula menambahkan jarak dalam satuan kilometer menuju beberapa titik strategis tersebut. Namun perhatikan area brosur Anda, jangan terlalu banyak menyisipkan kalimat karena akan membuat brosur jadi membosankan.

2. Sertakan foto atau gambar

Sertakan gambar rumah yang akan dipasarkan. Jika rumah masih belum dibangun atau  indent, Anda wajib menyertakan gambar ilustrasi rumah dan kompleks perumahan dalam bentuk tiga dimensi. Dengan demikian pembeli bisa membayangkan bentuk arsitektur rumah yang ingin mereka beli.

3. Informasikan dengan lengkap

Dukung brosur dengan informasi lengkap mengenai tipe rumah dan harganya. Biasanya rincian harga tertera dalam lembar terpisah, namun Anda bisa membuat tagline yang menarik pembeli. Misalnya “Rumah tipe 36 hanya Rp400 jutaan di Bekasi!”. Kalimat marketing demikian biasanya cukup efektif mempengaruhi keputusan calon pembeli.

4. Spesifikasi bangunan

Sisipkan kolom khusus untuk mencantumkan spesifikasi bangunan. Agar tidak memenuhi halaman brosur, Anda bisa membuat kolom ini dengan ukuran huruf yang kecil di bagian bawah. Spesifikasi bangunan sangat penting untuk menjelaskan material yang digunakan pada rumah yang ditawarkan.

5. Cantumkan keunggulan

Buat brosur lebih menarik dengan mencantumkan keunggulan perumahan. Misalnya lokasi bebas banjir, termasuk biaya sertifikat, gimmick, atau bonus seperti pendingin udara (AC) atau kitchen set.

6. Beri poin informatif

Jika Anda masih punya ruang sisa area kosong manfaatkan dengan beberapa poin informatif. Pertama kontak yang harus dihubungi (sales/marketing developer), nilai investasi (Return on Investment) yang bisa didapat jika membeli rumah, atau syarat-syarat mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Ingin punya rumah dengan banyak poin plus? Simak puluhan pilihannya di sini.

Foto: Pixabay

Isnaini Khoirunisa

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya