Plus Minus Beli Rumah Cash VS KPR

Sebelum membeli, yuk ketahui lebih jauh mengenai keuntungan dan kerugian metode pembelian rumah secara tunai dan kredit berikut ini.

oleh Fathia Azkia diperbarui 10 Okt 2017, 09:07 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 09:07 WIB
uang rupiah
Uang Rupiah

Liputan6.com, Jakarta Membeli rumah memang bukan perkara mudah. Selain dituntut memilih lokasi yang tepat untuk bertempat tinggal, sebagian orang juga harus memahami metode pembelian yang sesuai dengan kondisi finansial.

Tak cukup sampai di situ, ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Misalnya, jika membeli rumah secara kredit maka calon pembeli harus berhati-hati dengan resiko kredit macet.

Di sisi lain, pembelian rumah secara tunai memaksa pembeli untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar atau bahkan menguras isi tabungan miliknya.

Jadi sebelum membeli, yuk ketahui lebih jauh mengenai keuntungan dan kerugian metode pembelian rumah secara tunai dan kredit seperti dilansir Rumah.com berikut ini.

Keuntungan KPR

Sebagian orang mungkin merasa mustahil memiliki properti tanpa bantuan pembiayaan KPR. Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika membeli properti secara kredit, antara lain:

  • Membeli rumah dengan angsuran terjangkau: Pinjaman kredit perumahan memberi kemudahan untuk mengangsur harga rumah dalam jangka waktu yang panjang, hingga 25 tahun lamanya. Anda bisa mengatur jumlah angsuran secara cermat dan tentunya terjangkau.
  • Suku bunga rendah: Umumnya perbankan menawarkan suku bunga yang lebih rendah daripada lembaga pembiayaan lainnya. Anda bahkan bisa melakukan refinancing ketika menemukan bank yang menawarkan promo suku bunga lebih rendah.
  • Uang tabungan selalu tersedia: Karena tidak membeli tunai, maka tabungan dan aset pribadi lain tetap utuh. Dengan pengelolaan uang yang disiplin, Anda bisa terus menambah pundi-pundi tabungan.
  • Dilengkapi asuransi: Pembelian rumah lewat KPR juga biasanya dilengkapi dengan asuransi jiwa dan asuransi kebakaran yang membebaskan Anda dari resiko tak terduga ketika mengangsur properti.

Baca juga: Bingung Menikah atau Beli Rumah Dulu? Ini Solusinya!

Kelebihan membeli properti tunai

Membeli properti secara tunai biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki pendapatan tinggi. Pembelian tunai membebaskan Anda dari beberapa risiko keuangan di masa depan.

Jadi ketika Anda punya uang cukup untuk membeli tunai dan memiliki pendapatan stabil, jangan ragu untuk mengambil keputusan tersebut.

  • Anda terbebas dari hutang: Kredit perumahan adalah pinjaman hutang yang paling besar. Jumlah angsuran yang harus dibayar juga akan memangkas bujet bulanan Anda. Jika membeli secara tunai, tentu uang angsuran tersebut bisa dialihkan menjadi tabungan atau investasi lain yang menawarkan keuntungan berlipat.
  • Memiliki aset berharga: Jika sewaktu-waktu Anda berada di kondisi keuangan yang kurang baik atau memerlukan pinjaman modal untuk usaha, maka sertifikat rumah bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman.
  • Lebih aman menempati rumah: Karena sudah membayar lunas, maka Anda merasa lebih tenang dan memiliki rumah secara utuh. Tidak perlu merasa khawatir kehilangan rumah bahkan jika sewaktu-waktu kehilangan pekerjaan atau di kondisi keuangan yang tidak stabil.

Simak juga: 500 Perak pun Bisa Jadi DP Rumah!

Kekurangan membeli rumah tunai

Meski membeli properti secara tunai adalah keputusan yang lebih minim resiko, namun ada pula beberapa kekurangan yang tidak Anda sadari. Secara umum, membeli properti tunai berarti:

  • Anda tidak mendapat nilai tambah dari properti: Jika membeli rumah secara KPR, potensi untuk mendapat keuntungan balik akan lebih besar, seiring dengan meningkatnya harga properti setiap tahun.Sebagai contoh, Anda membayar 20% uang muka dari nilai properti yang harganya Rp400 juta. Kemudian nilainya meningkat Rp100 juta dalam waktu kurang dari satu tahun. Maka Anda sudah mendapat keuntungan Rp100 juta dari setoran uang muka yang hanya Rp80 juta.Ini artinya keuntungan yang didapat sekitar 125%, jauh lebih menguntungkan daripada jika Anda membayar tunai.
  • Anda menghabiskan seluruh aset yang dimiliki: Harga properti yang tinggi memaksa Anda harus merogoh semua aset yang dimiliki untuk membayar secara tunai. Padahal jika mengambil KPR, Anda punya uang simpanan yang bisa digunakan untuk berinvestasi di sektor lain secara lebih fleksibel.

Isnaini Khoirunisa

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya