Liputan6.com, Jakarta Perumahan klaster saat ini memang tengah naik daun. Sistem keamanan terpadu adalah satu dari banyak keunggulan yang ditawarkan dari perumahan model ini.
(Baca juga: Pssst!… Ini Rahasia yang Bikin Orang-orang Nyaman Tinggal di Apartemen)
Namun meski menawarkan banyak keunggulan, ada beberapa hal yang perlu kita antisipasi saat tinggal di hunian seperti ini. Simak tips dari Rumah.com berikut agar Anda nyaman ketika tinggal di perumahan klaster.
Advertisement
1. Memilih tipe yang tepat
Perumahan klaster memiliki luas area yang lebih besar dan unit yang lebih banyak dibanding townhouse. Biasanya perumahan klasster dibagi menjadi beberapa tipe dengan ciri khasnya masing-masing. Misalnya, perumahan klaster berkonsep Indonesia memiliki tipe klaster Bali, Jawa, Kalimantan, Papua, dan sebagainya.
Setiap tipe klaster didesain sesuai konsep masing-masing. Karena itu, pastikan Anda memilih tipe klaster yang sesuai dengan selera Anda sehingga ke depan akan memudahkan Anda melakukan dekorasi ruang.
2. Penambahan sistem keamanan
Meski luas perumahan cukup besar, biasanya hanya ada satu pintu untuk keluar-masuk perumahan. Hal ini membuat keamanan lebih terkontrol. Namun, bukan berarti rumah Anda akan aman 100 persen. Apalagi rumah klaster sering didesain tanpa pagar.
Untuk mengantisipasi, ada baiknya Anda menambahkan sistem keamanan sendiri, misalnya CCTV dan alarm, terutama bagi Anda yang lebih sering berada di luar rumah.
3. Krey outdoor
Hunian tanpa pagar akan mengurangi privasi penghuninya. Anda dapat menambahkan krey outdoor pada bagian depan jendela untuk menghalangi pandangan langsung dari luar. Selain itu krey berguna juga untuk menghalau sinar matahari langsung tembus ke dalam rumah.
Tips tinggal di Perumahan Klaster
4. Memaksimalkan halaman depan
Perumahan klaster biasanya menyediakan lahan hijau yang cukup luas. Manfaatkan area ini secara maksimal untuk menambah estetika hunian dan menyegarkan udara di sekitar hunian. Menanam pohon di pekarangan depan rumah juga dapat membantu menghalangi pandangan langsung ke bagian dalam rumah.
5. Carport dengan atap
Rumah klaster biasanya menyediakan carport tanpa atap untuk satu kendaraan. Tambahkan atap untuk carport agar kendaraan Anda terlindung dari panas dan hujan. Agar tak merusak kesan klaster yang identik dengan ‘terbuka’, Anda dapat memilih material atap transparan dan sesuaikan desainnya dengan tema hunian agar padu.
6. Membentuk komunitas dan rajin bersosialisasi
Penghuni klaster cenderung individualis karena sebagian besar sibuk bekerja. Tak ada salahnya jika Anda memelopori pembentukan komunitas atau perkumpulan klaster. Hal ini penting untuk membangun keakraban dan saling mengenal sesama tetangga.
Adakan pertemuan satu bulan sekali, bisa berupa arisan, pengajian, atau sekadar kumpul tetangga. Hal ini akan berdampak positif bagi kehidupan rumah tangga dan sosialisasi Anda, termasuk anak-anak. Sosialisasi tak hanya dengan tetangga satu klaster tapi juga klaster lain dan pihak keamanan perumahan cluster.
7. Kendaraan penunjang
Perumahan klaster umumnya memiliki luas yang cukup besar. Ini membuat jarak rumah menuju pintu gerbang cukup jauh tanpa ada akses transportasi pendukung. Jadi penting untuk menyiapkan transportasi penunjang seperti sepeda atau motor untuk transportasi di sekitar area klaster
Tertarik tinggal di perumahan model klaster? Cek aneka pilihannya di sini, mulai harga Rp500 jutaan!
Rina Susanto
Advertisement