Liputan6.com, Jakarta Walaupun kondisi sektor properti dalam negeri cenderung lesu, namun menurut Hendra Hartono, CEO PT Leads Property Services Indonesia, aktivitas pasar diperkirakan akan meningkat sekali lagi dalam beberapa kuartal berikutnya.
“Hal ini diprediksi setelah proyek infrastruktur utama selesai yang melayani lingkungan baru yang terhubung dengan jalur MRT dan LRT,” demikian dikatakannya dalam wawancara terbaru dengan majalah PropertyGuru Property Report.
Penyediaan proyek LRT dan MRT memang dilakukan pemerintah guna mengubah kehidupan masyarakat Jakarta, dimana yang selama ini menggunakan sarana transportasi pribadi dalam beraktivitas, beralih menggunakan transportasi publik.
Advertisement
Kedua proyek tersebut dibangun sejalan dengan konsep TOD yang belakangan ramai dijadikan ‘main point‘ oleh sejumlah pengembang hunian.
Tujuan utama dari konsep TOD adalah mengintegrasikan dan mendekatkan transportasi massal dengan kawasan hunian, sehingga diharapkan ke depannya dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang melintas setiap harinya.
Simak juga: Mau Rumah–Kantor–Rumah Bebas Macet? Tinggal di Hunian TOD!
Mengingat indikator keberhasilan sistem TOD di suatu wilayah yaitu lebih banyak orang dapat tinggal dan bekerja, pergi bersekolah, berbelanja, dan kegiatan lain dengan berjalan kaki dari dan ke transportasi publik.
Selain hunian berbasis konsep TOD jadi incaran, permintaan yang optimistis dari penduduk Indonesia yang terus berkembang pun disinyalir sebagai salah satu penggerak pasar.
Mina Ondang, Direktur PT Cushman & Wakefield Indonesia mengatakan, “Pengembang menargetkan kelas menengah yang berkembang pesat di Indonesia, sesuai dengan pertumbuhan urbanisasi dan perubahan tuntutan gaya hidupnya. Populasi kelas menengah masih akan tumbuh dan ini adalah yang mendasari permintaan terhadap properti.”
(Simak ulasan lengkap tentang apartemen berbasis TOD di Review Properti Rumah.com)
Segmen Atas Tak Redup
Di saat perhatian beberapa pengembang tertentu dan investor luar negeri sedang beralih ke proyek yang memenuhi kriteria bagi segmen masyarakat pendapatan menengah, popularitas perkembangan proyek niche terus meningkat tidak hanya di Ibukota tetapi juga di seluruh negeri.
Inilah yang kemudian mendorong panel juri PropertyGuru Indonesia Property Awards 2018, untuk menyertakan kategori baru untuk Best Township Development dan Best Lifestyle Centre Development, untuk menghargai mal atau fasilitas gaya hidup terbaik (mencakup kurang dari 20.000 gross floor area).
Terry Blackburn, Pendiri dan Direktur PropertyGuru Asia Property Awards mengatakan, “Kami senang dapat kembali ke Indonesia untuk mengakui kerja keras pengembang dan real estat terbaik di seluruh negeri, mulai dari Bali sampai Lombok, Jakarta dan Kawasan Metropolitan Indonesia.”
“Ada banyak bakat yang berasal dari sini, seperti yang telah kita saksikan dari tahun ke tahun. Dan sektor properti secara terus menerus dapat mengatasi rintangan untuk dapat menghasilkan proyek yang tepat bagi konsumen di segmen residensial dan komersial,” imbuhnya.
Mau cari properti dekat LRT? Klik dan cari daftar pilihannya dengan harga mulai dari Rp500 Juta hanya di Perumahan Baru Rumah.com.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Advertisement