Jakarta Barat, Lokasi Ideal untuk Hunian Keluarga

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat saat ini melakukan program pengembangan kawasan pemukiman dengan mendorong lebih banyak pertumbuhan hunian vertikal.

oleh Fathia Azkia diperbarui 02 Apr 2018, 14:05 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 14:05 WIB
Cluny Residence
Masterplan Cluny Residence

Liputan6.com, Jakarta Selain wilayah selatan, sisi barat Jakarta juga tak kalah saing dalam hal lokasi hunian favorit keluarga. Didukung segelintir fasilitas menarik, menjadikan salah satu kota administrasi ini semakin layak huni.

Mulai dari pusat perbelanjaan kelas atas, rumah sakit taraf internasional, hingga pusat pendidikan seperti IPEKA International, Trinity, Springfield, dan Notre Dame. Sementara di jenjang perguruan tinggi terdapat Universitas Esa Unggul, Bina Nusantara (Binus), hingga Trisakti.

Di samping fasilitas publik, Jakarta Barat juga punya akses infrastruktur memadai. Setidaknya ada tiga tol yang menghubungkan wilayah ini dengan area lain di Jakarta, diantaranya Tol Dalam Kota (Toldalkot), Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) W1 dan Tol JORR W2.

Melalui tol JORR W1 dan W2, masyarakat Jakarta Barat bisa menikmati jalan bebas hambatan yang menghubungkan kawasan ini dengan Jakarta Selatan sampai Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

“Tidak cukup dengan akses yang ada saat ini, pemerintah merencanakan pembangunan proyek Light Rapid Transit atau LRT koridor 4 dengan rute Puri Kembangan – Tanah Abang sepanjang 9,3 kilometer. Hal ini bahkan sudah tertuang dalam Peta Jaringan Kereta Perkotaan Jabodetabek 2020 milik Pemprov DKI Jakarta,” ujar Faizal Abdullah selaku Executive Director Cluny Residence.

Terkait tata ruang, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat saat ini melakukan program pengembangan kawasan pemukiman dengan mendorong lebih banyak pertumbuhan hunian vertikal. Titik sasarannya meliputi area Kembangan, Kalideres, Cengkareng, dan Kebon Jeruk.

“Sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah setempat, Cluny Residence yang berlokasi di koridor Kebon Jeruk kami bangun dalam konsep apartemen. Letaknya strategis, berada di bibir tol Kebon Jeruk 1 yang langsung terhubung dengan Bandara Soetta,” imbuh Faizal.

Mengenai kondisi pasar terkini di Jakarta Barat, median harga properti memang sempat stagnan pada tiga kuartal pertama di 2017 mulai dari Q1 sampai Q3. Meski begitu di tiga bulan terakhir tahun lalu, median harga kembali menunjukkan performanya.

(Gunakan kalkulator KPR untuk mengukur kemampuan cicilan hunian dengan harga di atas Rp1 miliar)

Kenaikan tersebut mencapai 2,27% sehingga membuat harga properti berada pada Rp22,73 juta per meter persegi.

Menyambung tren positif yang telah terjadi di akhir tahun lalu, median harga kembali merangkak naik sebesar 0,43% di Q1 2018.

Praktis, membuat harga pasaran untuk properti di sisi barat Jakarta saat ini berkisar Rp22,83 juta per meter persegi. Median harga ini merupakan yang tertinggi sejak awal tahun 2015.

Harga Properti di Jakarta Barat
Median Harga Properti di Jakarta Barat

Demand Meningkat, Suplai Bertambah

Colliers International Indonesia mencatat, pada tahun ini Jakarta Barat akan menambah suplai apartemen baru sebanyak 15 proyek. Sedangkan di tahun depan, tiga proyek apartemen diperkirakan memasuki tahap konstruksi.

Maraknya pembangunan apartemen di wilayah ini memang seiring dengan tingginya demand dari masyarakat.

Apartemen dipilih lantaran hampir sama idealnya dengan tinggal di rumah tapak. Ideal untuk dihuni kaum profesional yang masih single maupun keluarga muda dengan satu atau dua anak. Tapi, jangan dulu beli rumah dan apartemen sebelum menyimak Review Properti!

“Di sisi lain, tinggal di apartemen tengah kota terbukti membuat biaya hidup dan transportasi lebih terjangkau. Jelas, karena ke mana-mana dekat dan bisa naik transportasi massal. Kalau di Cluny Residence, penghuni bisa menjangkau Halte Busway Kebon Jeruk dengan berjalan kaki enam menit saja,” imbuhnya.

Diketahui, ada banyak faktor mengapa apartemen di Jakarta Barat dengan mudah diserap oleh market. Selain pangsa pasar yang sudah terbentuk dan sejumlah pendukung lain seperti yang disebutkan di atas, kawasan ini juga tengah digadang Pemerintah untuk menjadi SPBB (Sentra Pembangunan Bisnis Barat).

Setelah koridor S. Parman yang dijejali gedung bertingkat, pusat bisnis Puri Kembangan makin hari makin ramai dihuni korporat besar. Lain hal, Slipicon Valley yang menjadi ruang bagi perusahaan rintisan alias startup menoreh tingkat okupansi yang sangat tinggi.

“Kondisi ini pula yang memicu peningkatan demand akan hunian vertikal di Jakarta Barat. Sebab, setiap orang pasti menginginkan jarak yang relatif dekat dengan lokasi kerja dan aktivitas rutin lainnya,” tukasnya.

Kondisi properti di Jakarta Barat yang masih signifikan membuat banyak konsumen sekaligus investor tak segan-segan untuk membeli apartemen maupun rumah tapak di sini. Tertarik punya hunian di Jakarta Barat? Intip daftar harganya mulai Rp1 miliaran.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya