Kapolda: Polisi Bunuh Diri di Sulawesi Tak Lolos Psikotes

Uji psikotes dilaksanakan untuk mengetes kelayakan kejiwaan aparat dalam memegang senjata.

oleh Eka Hakim diperbarui 06 Des 2015, 15:07 WIB
Diterbitkan 06 Des 2015, 15:07 WIB
Kapolda Sulselbar
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulselbar Irjen Pudji Hartanto mengungkapkan anggota pengamanan internal (Paminal) Polres Mamuju yang tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri, Bripda Ricky Ricardo, tidak lolos dalam uji psikotes.

Padahal ujian itu dilaksanakan untuk mengetes kelayakan kejiwaan aparat dalam memegang senjata. Dia mengatakan setiap anggota Polri yang berhak memegang senjata wajib
lolos dalam beberapa persyaratan, termasuk tes psikologi.

"Yang bersangkutan tidak lolos psikotes untuk memegang senjata sehingga menjadi awal bukti kita melakukan penyelidikan nantinya," kata Pudji usai mengikuti peluncuran SIM Online di Pantai Losari, Makassar, Minggu (6/12/2015).

Karenanya, ada dugaan kelalaian pihak pemberi izin sehingga Ricky bisa diperkenankan memegang senjata. Internal polisi akan memastikan dugaan itu sebelum menjatuhkan sanksi.

 

Baca Juga



"Apakah ada unsur kelalaian oleh pimpinannya sehingga memberikan yang bersangkutan memegang senjata. Itu tentunya ada sanksi, tapi kita tunggu saja hasil penyelidikan nanti," terang Pudji.

Meski demikian, mantan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri tersebut menyampaikan seorang anggota Polri dapat diberi keleluasaan membawa senjata dengan pertimbangan beban tugas dan kerja yang diembannya.

"Bisa diberi itu, karena pertimbangan beban tugasnya," sahut Pudji.

Bripda Ricky Ricardo anggota Paminal Polres Mamuju tersebut tewas mengenaskan setelah menembak kepalanya sendiri dengan senjata yang dibawanya. Kejadiannya berawal sekitar pukul 10.45 Wita di Jalan K.S. Tubun Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, 3 hari lalu.

Saat itu, Bripda Ricky dan kekasihnya, Bripda Fitria, berselisih di dalam mobil Honda Brio bernomor polisi DC 37 RR berwarna oranye. Perselisihan itu terjadi lantaran Bripda Fitria memutuskan hubungan asmaranya dengan alasan hubungan keduanya tidak direstui oleh orang tua Fitria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya