Liputan6.com, Semarang - Sepanjang 2015 bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah menangani 85 jenazah tanpa identitas. Semua kematian tak wajar itu masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) karena masih ada 25 jenazah yang belum diketahui identitasnya.
Menurut Kepala Bidang Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Pol Rini Muliawati, berbagai kematian tidak wajar itu karena berbagai sebab. Mulai dari pembunuhan, penganiayaan, tenggelam, keracunan, penusukan, dan lainnya.
"Rata-rata jenazah tanpa identitas itu perempuan. Dan lebih spesifik lagi di Jateng bagian barat," kata Rini, Kamis (30/12/2015).
Baca Juga
Wilayah penyumbang jenazah tanpa identitas terbesar dari Slawi dan Brebes. Untuk jenazah yang ditemukan di sekitar wilayah Banjarnegara, Wonosobo, atau Temanggung, mayoritas berprofesi sebagai sopir yang menjadi korban kejahatan.
"Mayat yang ditangani kadang masih utuh dan kadang sudah tulang belulang. Kita tetap ambil datanya seperti sidik jari dan DNA," kata Rini.
Meski ada 25 yang belum teridentifikasi, mayat-mayat itu sudah dimakamkan oleh pihak kepolisian. Sampel DNA sudah diambil, yaitu berupa potongan sangat kecil dari tulang iga. Potongan itu disimpan di lemari pendingin di kantor Biddokes Polda Jateng.
Rini mengatakan jika ada warga yang merasa kehilangan keluarganya, mereka bisa mengecek di Biddokes Polda Jawa Tengah yang kantornya berada di RS Bhayangkara Semarang. Nantinya akan dicocokkan data berupa ciri dan DNA dari keluarga.
"Ada profilnya di sini. Sampel tulangnya juga ada, kami simpan di lemari pendingin. Kalau ada yang mengaku, datang ke sini nanti tetap tes DNA," kata Rini.**
Advertisement