Hati-hati, Bakso dan Soto Bercampur Daging Babi Dijual di Bantul

Dispertahut Bantul tidak mau menyebut siapa saja penjual bakso dan soto yang mengandung babi.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Jan 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2016, 09:45 WIB
20160122-Bakso
Bakso (Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Temuan mengejutkan didapat Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat menguji petik beberapa makanan pada medio Oktober 2015. Hasilnya, petugas menemukan bakso dan soto yang positif mengandung daging babi.

Kabid Kesehatan Hewan Dispertahut Bantul Agus Rahmat Susanto mengatakan sampel makanan yang diambil diuji di Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak Diagnostik Kehewanan DIY. Namun, ia tidak mau menyebut siapa saja penjual bakso dan soto yang mengandung babi.  

Agus mengatakan ia belum bisa memastikan apakah penjual soto dan bakso yang mengandung babi itu mencampurnya dengan sengaja atau tidak. Menurut dia, berbagai kemungkinan bisa terjadi, seperti kemungkinan makanan tersebut terkontaminasi daging babi.


"Untuk bakso, apakah tercampur saat proses penggilingan atau bagaimana kita belum dapat memastikan," ujar Agus, Kamis, 21 Januari 2016.

Agus menjelaskan pihaknya sudah membuat surat teguran pada 18 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Dispertahut Bantul Partogi Dame Pakpahan. Surat itu menjelaskan pencampuran daging babi ke dalam makanan seperti soto daging atau bakso melanggar Undang-undang tentang keamanan pangan.

Namun, Agus meminta agar masyarakat tidak resah dengan adanya makanan yang bercampur daging babi ini. "Kita sudah layangkan surat teguran agar penjual tidak mengulanginya," kata Agus.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya