Liputan6.com, Yogyakarta - Temuan mengejutkan didapat Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat menguji petik beberapa makanan pada medio Oktober 2015. Hasilnya, petugas menemukan bakso dan soto yang positif mengandung daging babi.
Kabid Kesehatan Hewan Dispertahut Bantul Agus Rahmat Susanto mengatakan sampel makanan yang diambil diuji di Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak Diagnostik Kehewanan DIY. Namun, ia tidak mau menyebut siapa saja penjual bakso dan soto yang mengandung babi.
Agus mengatakan ia belum bisa memastikan apakah penjual soto dan bakso yang mengandung babi itu mencampurnya dengan sengaja atau tidak. Menurut dia, berbagai kemungkinan bisa terjadi, seperti kemungkinan makanan tersebut terkontaminasi daging babi.
Baca Juga
"Untuk bakso, apakah tercampur saat proses penggilingan atau bagaimana kita belum dapat memastikan," ujar Agus, Kamis, 21 Januari 2016.
Agus menjelaskan pihaknya sudah membuat surat teguran pada 18 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Dispertahut Bantul Partogi Dame Pakpahan. Surat itu menjelaskan pencampuran daging babi ke dalam makanan seperti soto daging atau bakso melanggar Undang-undang tentang keamanan pangan.
Namun, Agus meminta agar masyarakat tidak resah dengan adanya makanan yang bercampur daging babi ini. "Kita sudah layangkan surat teguran agar penjual tidak mengulanginya," kata Agus.
Advertisement