Sambut Eks Gafatar, Ini Langkah Pemda Gunungkidul

Supartono meminta masyarakat Gunungkidul menerima kembali mantan anggota Gafatar dan tidak mengucilkan mereka.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Jan 2016, 11:04 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2016, 11:04 WIB
20160121-gafatar-ketapang-pengungsian
Para mantan anggota Gafatar yang mengungsi di Ketapang. (Liputan6.com/Raden AMP)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemda Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan lahan bagi warga eks anggota Gafatar yang akan kembali ke wilayahnya. Pemda menyediakan penampungan khusus di rumah susun sebelum mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat.

"Datanya masih simpang siur, tapi yang masuk sudah ada 23 orang yang berada di Mempawah, untuk wilayah lainnya belum tahu," kata Pejabat Sekda Gunungkidul Supartono saat dihubungi, Yogyakarta, Jumat 22 Januari 2016.

Pihaknya juga sudah rapat koordinasi dengan berbagai unsur seperti TNI, Polri, tokoh agama, dan psikolog dalam menyiapkan skenario menerima kembali warga eks Gafatar ini asal Gunungkidul. Pertama, mempersiapkan kedatangan termasuk menyediakan tempat. Selanjutnya menyiapkan pembinaan, dan ketiga memulangan ke rumah masing-masing.

"Untuk penampungannya kita siapkan rusunawa, yang berada di Karangrejek," kata dia.

Supartono meminta masyarakat Gunungkidul menerima kembali mantan anggota Gafatar dan tidak mengucilkan mereka. Sebab, mereka adalah korban.

"Agar mereka diterima kembali ke masyarakat saya sudah perintahkan camat agar mengimbau pihak desa nantinya mau merangkul. Mereka itu korban jangan sampai dikucilkan. Kita berharap tidak ada penolakan dari warga sehingga kembali hidup normal," Supartono menandaskan.

Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto mengatakan, pihaknya mendorong pemda dan perguruan tinggi agar dapat membantu para korban eks Gafatar ini. Para psikolog juga diminta membantu memecahkan masalah trauma healing. Sebab, masih ditemukan kasus warga eks Gafatar yang kembali dalam keadaan yang bingung.

"Ya nanti kita minta bantuan dan dorong dari perguruan tinggi dapat membantu proses pemulihan kejiwaan mereka usai di Kalimantan. Selama di penampungan akan didampingi sebelum kembali ke keluarganya," ujar Arif Noor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya