Padepokan Tari Didik Nini Thowok Diharapkan Jadi Magnet Wisata

Pemerintah setempat akan membangun Pedepokan Tari Didik Nini Thowok di Bukit Menoreh, Kulonprogo, DIY.

oleh Yanuar H diperbarui 29 Jan 2016, 08:08 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 08:08 WIB
Didik Nini Thowok Bikin Film Dokumentasi Tari Bali ala Kethoprak
Didik Nini Thowok sedang menyiapkan dokumentasi tentang tari Bali ala Kethoprak. Menurutnya, ini sangat penting bagi tari di Indonesia.

Liputan6.com, Kulonprogo - Didik Hadiprayitno atau lebih dikenal dengan nama Didik Nini Thowok menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama besar sang maestro itu bakal dimanfaatkan Pemkab Kulonprogo untuk meningkatkan dunia kesenian, khususnya tari.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, saat ini perhatian dan apresiasi kepada maestro Didik Nini Thowok masih belum maksimal. Lantaran itulah, ia akan membangun Pedepokan Tari Didik Nini Thowok di Bukit Menoreh, Kulonprogo.

"Kita dan Pak Didik sudah survei. Pak Didik sudah memilih Bukit Menoreh, rencana akhir 2016 ini akan dimulai," ucap Hasto di Kulonprogo, Kamis 28 Januari 2016.

Tak hanya padepokan. Hasto mengungkapkan, museum dan perkampungan tari juga bakal dibangun. Nantinya di sekitar padepokan itu akan berkaitan dengan maestro tari kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, 13 November 1954 tersebut.

Langkah ini diharapkan dapat menarik wisata ke Kulonprogo, khususnya bidang tari. Tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga turis mancanegara.

"Kita buat pedepokannya dulu, ke depan baru museum dan perkampungan tarinya. Harapannya mampu menambah eksotisme budaya dan magnet wisata. Orang-orang asing yang ingin belajar tari bisa datang ke sana," beber Hasto.

Maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Nama Didik Nini Thowok sudah melegenda di dunia tari internasional, terbukti dengan karya-karyanya selama ini. Hanya saja, imbuh Hasto, penghargaan dalam negeri terhadap Didik Nini Thowok dinilai kurang ketimbang apresiasi dari kalangan internasional.

"Kita yang punya malah kurang mengapresiasi. Padahal, saya memandang Pak Didik itu aset dan magnet luar biasa yang patut didukung, karyanya perlu dilestarikan," tutup Hasto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya