Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadikan Kota Makassar sebagai proyek percontohan dalam pengelolaan sampah.
Pemerintah Makassar dinilai mampu menggalakkan masyarakat dalam membentuk bank sampah yang menghasilkan nilai ekonomis.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi penetapan tersebut. Dia mengatakan penghargaan itu buah kerja keras pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya di Makassar.
"Alhamdulillah, ini kerja keras kita bersama dan kita siap bila memang Makassar dianggap layak untuk dijadikan pilot project," ujar Danny, sapaan akrab wali kota, saat penetapan tersebut dalam Rapat Koordinasi Nasiomal di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Ia menjelaskan di Kota Makassar sudah ada program kewajiban PNSÂ untuk memiliki rekening bank sampah. Jadi setiap bulan diwajibkan minimal 3 kg sampah disetor ke bank sampah.
"Sementara untuk pemberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar. Nantinya akan menyusul terpilihnya Makassar sebagai salah satu dari 17 kota di Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk kebijakan plastik berbayar," kata Danny.
Staf Ahli Menteri LHK Hermawan Kertajaya menyatakan Kota Makassar sangat pantas dijadikan sebagai pilot project nasional pengelolaan bank sampah. Dalam jangka waktu tidak lebih dari dua tahun sudah mampu membentuk hingga 200-an bank sampah itu juga prestasi.
"Kemampuan pemerintah kota menggugah warga kota untuk terlibat aktif membentuk dan mengelola bank sampah sangat pantas diacungi jempol," kata Hermawan.
Pakar marketing tersebut menambahkan Makassar juga telah mempunyai program menaikkan status bank sampah tersebut menjadi Badan Usaha Kecil dan Menengah. Itu membuat nilai ekonomi yang dapat diambil oleh warga kota makin besar.
Advertisement