Ganjar Pranowo: Imlek Tahun Ini, Negara Lagi Enggak Asyik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi sambutan pembukaan pasar Imlek dengan bahasa Jawa.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 05 Feb 2016, 11:47 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2016, 11:47 WIB
20160502-Imlek Semarang
Suasana Pasar Semawis Imlek di Semarang (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Tahun Baru Imlek 2567, Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menggelar Pasar Imlek Semawis ke-11 kalinya. Pembukaan dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis malam, 4 Februari 2016.

Ada yang unik dalam pembukaan Pasar Imlek Semawis, Ganjar Pranowo yang berkemeja merah dengan motif oriental menyampaikan sambutannya dalam Bahasa Jawa. Itu sesuai kebijakan Kemis Jawi, yang mewajibkan seluruh jajaran pemerintahan menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi, forum resmi maupun tak resmi, setiap Kamis.

"Kula dandan mekaten menika sampun saking ndalem (saya mengenakan pakaian seperti ini sudah sejak dari rumah)," kata Ganjar Pranowo membuka sambutannya.  

Ganjar menyampaikan pesannya dalam bidang ekonomi, di tengah-tengah goyahnya perekonomian Indonesia, termasuk isu PHK besar-besaran di berbagai perusahaan ternama. Menurut dia, yang bisa memajukan perekonomian Indonesia adalah bangsa sendiri.

"Negoro nembe mboten asyik, ekonomi lagi mboten greget. Yang bikin greget ya kita sendiri (negara sedang tidak asyik, ekonomi tidak greget. Yang membuat greget kita sendiri)," kata Ganjar.

Usai memberikan sambutan, digelar jamuan makan malam bertema "Gelar Tuk Panjang, Sedepa Jadi Sehasta". Terjemahan bebasnya adalah bersilaturahmi, mendekatkan pejabat dan tokoh masyarakat (dari sedepa) dengan masyarakat luas (jadi sehasta).

"Mugi-mugi sedaya saged menikmati. Sing ireng ono, sing rambute putih yo ono, (Semoga semua bisa menikmati. Yang rambut hitam ada, rambut putih juga ada)," kata Ganjar.

Pembukaan Pasar Imlek Semawis itu ditandai dengan membunyikan kencreng atau  gong kecil sebagai tanda pembukaan. Dilanjutkan dengan menyerahkan potongan tumpeng kepada Haryanto Halim selaku Ketua Kopi Semawis.


Para undangan yang sudah duduk di meja panjang kemudian melakukan toast dilanjutkan berbagai sajian  khas yang ada pada saat perayaan Tahun Baru Imlek seperti dimsum, ayam pesak sampai dengan es yanghun.

"Tamu undangan ada 300, 150 di antaranya Tionghoa dan lainnya dari pemuka agama dan sebagainya," kata Haryanto Halim.

Pejabat Dijamu, Pengunjung Beli

Meja panjang yang disediakan memuat aneka masakan. Sayangnya, makanan itu khusus tamu undangan. Sedangkan, pengunjung umum jika ingin ikut menikmati menu yang sama, harus belanja di stand yang ada. Namun, bisa juga belanja khas imlek.

Kuliner yang dijual sangat beraneka ragam di antaranya soto ayam, nasi ayam, wedang tahu, siomay, ayam goreng, mie tittee, lumpia, tahu pong, nasi goreng babat, es marem, bolang-baling, dan lain-lain. Sedangkanm bazar produk – produk imlek dan umum antara lain  lampion, gantungan mobil, boneka, suvenir, tas, keramik, baju qibao, aksesoris, lukisan, patung, sulaman, handicraft, dan lain-lain.

Panitia juga menyiapkan suasana imlek di Tiongkok, untuk mengakomodir para penggila selfie. Mulai  gerbang dari puluhan lampion, hingga tokoh-tokoh dewa yang dengan ramah mau diajak berselfie.

Ada beberapa tokoh cengge atau dewa-dewi ini, seperti Hok Tik Tjeng Sin atau dewa bumi, Kwan Im Po Sat, atau dewi welas asih, ada pula  Dewa Petir, Raja Langit, Dewa Bintang Selatan, Dewi kwan im, 12 Shio, Sun Go Kong dan kawan-kawan, Yue Fei, Qin Kui, dan sebagainya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya