Liputan6.com, Poso - Baku tembak yang menewaskan 1 anggota Brimob Polda Sulteng dan dua anggota diduga kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) bermula dari adanya razia yang digelar di Sektor III Desa Sanginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Poso.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, awalnya warga setempat melapor kepada personel di pos sektor III, bahwa ada orang yang mencurigakan dengan menggunakan mobil bak terbuka sering lalu lalang di desa mereka.
Â
Dari laporan itu kemudian tim gabungan Brimob dan kepolisian setempat menggelar razia pada, Selasa (9/2/2016) sekitar pukul 08.00 WITA.
Saat menggelar razia itu, polisi kemudian menemukan mobil yang dilaporkan warga, yakni mobil terbuka bernomor polisi DD 8547 QP. Mengetahui adanya razia, mobil tersebut malah terus jalan dan mendekati pos.
Baca Juga
Sedangkan personel Brimob yang ikut dalam razia tersebut, menyuruh untuk mobil menepi di pinggir jalan. Saat mobil sudah mulai menepi, beberapa personel kemudian mendekat ke pintu mobil.
Namun saat personel Brimob sudah mulai mendekat ke pintu mobil, dengan tiba-tiba seorang dari dalam mobil langsung membuang tembakan hingga mengenai satu personel.
Adanya tembakan tersebut, membuat personel Brimob lainnya membalas tembakan hingga baku tembak pun sempat terjadi. Ke dua orang di dalam mobil keluar ke samping mobil dan membalas tembakan polisi. Namun tidak berlangsung lama ke dua orang itu tewas bersimbah darah setelah terkena berondongan senjata aparat.
"Saat ini ke dua jenazah telah dievakuasi ke rumah sakit di Poso, dan akan disemayamkan di rumah sakit Bhayangkara di Palu," kata Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Leo Bona Lubis saat dihubungi dari Palu.
Setelah peristiwa itu, diketahui kalau anggota Brimob yang terkena tembakan dan tewas saat tiba di rumah sakit Poso bernama Brigadir Wahyudi Saputra. Saat ini jenazah Wahyudi disemayamkan di kamar jenazah rumah sakit Bhayangkara di Palu.
1 Senpi dan 12 Bom Rakitan Ditemukan
Pascabaku tembak yang menewaskan 1 anggota Brimob Polda Sulteng dan 2 anggota diduga kelompok sipil bersenjata MIT pimpinan Santoso di Desa Sanginora, Poso ditemukan 1 senjata api organik jenis FN dan 12 bom rakitan aktif jenis granat.
Selain 2 barang bukti yang ditemukan dalam mobil anggota tersebut, tim Brimob dan kepolisian setempat juga menemukan beberapa amunisi aktif, satu magazine FN, satu senter kepala, satu stempel/cap.
Ditemukan juga dua chest ring loreng, tiga tas warna coklat, lima karung beras, empat rak telur, dua jirigen minyak sayur, satu dus mie sedap, satu ikat durian, dan satu unit mobil pick up hitam dengan nomor polisi DD 8547 QV.
Sejumlah barang bukti yang ditemukan itu, diduga hendak diantarkan kepada kelompok MIT yang tengah bersembunyi di hutan pegunungan Poso. Saat ini sejumlah barang bukti tesebut telah diamankan di kantor Polres Poso guna proses penyelidikan sementara.
"Semua barang bukti dikumpulkan di Polres dulu. Setelah itu dikirim ke Polda," tandas salah satu anggota Brimob yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi dari Palu. Â
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam baku tembak itu satu anggota Brimob bernama Brigadir Wahyudi Syahputra dan dua anggota diduga MIT yang belum diketahui identitasnya tewas setelah terkena berondongan tembakan.
Baku tembak itu terjadi setelah dilakukan razia oleh Brimob Polda Sulteng dan pihak kepolisian setempat di lokasi. Â
Sementara jenazah ke tiganya saat ini masih dalam perjalanan untuk disemayamkan di rumah sakit Bhayangkara di Palu.
Advertisement