Penganut Aliran Agama di Jabar Ini Salat Menghadap Ombak

Aliran agama ini ditemukan pada 2007. Sempat menghilang, belakangan muncul lagi. Banyak ditemukan di daerah Pangandaran.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 10 Feb 2016, 14:27 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 14:27 WIB
Ombak Tinggi
Ilustrasi Cuaca Buruk (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Setelah heboh Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) belakangan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menemukan salah satu aliran yang dinilai menyimpang di kawasan Pangandaran, Jawa Barat.

Aliran ini belum memiliki nama. Namun uniknya, ajaran ini mewajibkan para penganutnya untuk salat dengan menghadap laut pantai selatan pada malam-malam tertentu.

"Ada aliran yang menyembah ombak di Pangandaran. Ini termasuk dari 144 aliran sesat yang ditemukan di Jawa Barat," kata Sekretariat MUI Jabar, Rafani Achyar, di Bandung, Rabu (10/2/2016).

Menurut dia, aliran ini pertama kali ditemukan pada 2007 dengan jumlah pengikut hanya beberapa orang. Ritual dilakukan hanya pada malam-malam tertentu.


Rafani mengatakan pihaknya telah melakukan pembinaan kepada para penganut aliran ini. Meski sempat menghilang, akhir-akhir ini ritual dengan menyembah ombak kembali ditemukan.

"Aliran itu sempat diatasi oleh MUI Ciamis karena waktu itu Pangandaran masih masuk daerah Ciamis, belum menjadi daerah sendiri seperti sekarang. Menurut masyarakat, mereka kadang-kadang masih melakukannya," katanya.

Belum diketahui alasan para pengikut ini melakukan ritual menyimpang. Menurut Rafani, mereka tidak terbuka dan tidak mau diajak ngobrol.

"Jadi keterangan yang kita dapat dari MUI setempat juga tidak lengkap soal ajaran mereka ini. Sekarang kita pantau terus agar tidak banyak masyarakat yang mengikuti," kata Rafani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya