Liputan6.com, Jambi - Banjir melanda sejumlah daerah di Provinsi Jambi hampir sepekan terakhir. Banjir terparah melanda Kabupaten Tebo.
Hampir 300 unit rumah warga di Kecamatan VII Koto dan Serai Serumpun terendam banjir dengan ketinggian antara 0,5 hingga 3 meter. Tingginya banjir menyebabkan warga kesulitan air bersih.
"Selain sulit beraktivitas, kami juga kesulitan untuk air bersih. Di sini semua pemukiman dan lahan terendam air," ujar Akhmad (45), salah seorang warga Desa Serai Serumpun saat dihubungi dari Jambi, Kamis (11/2/2016).
Bersama warga lain, Akhmad sudah melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa agar segera mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Terkait hal itu, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Dalmanto mengatakan, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat banjir.
Baca Juga
Dari data yang diterimanya, rumah warga yang terendam di Kecamatan VII Koto berjumlah 257 unit. Rinciannya, 69 rumah di Desa Teluk Lancang, 24 rumah di Desa Kuamang dan 164 rumah di Desa Teluk Kayu Putih.
Sementara di Kecamatan Serai Serumpun, banjir merendam sedikitnya 41 unit rumah warga. Rinciannya, 21 rumah di Desa Pagang Puding, 15 rumah di Desa Teluk Melindang dan 5 rumah di Desa Siakang Kecil. Selain itu, banjir juga merendam 2 unit mushala, 1 unit sekolah dasar serta beberapa ruas jalan.
"Untuk penanggulangan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah diterjunkan ke lokasi. Bupati, Kapolres, dan Dandim juga telah melakukan peninjauan serta penanganan darurat di lokasi," ujar Dalmanto.
Menurut dia, bantuan dari Dinas Sosial berupa sembako dan sandang juga sudah disebar. BNPB juga telah memberikan bantuan sebesar Rp 250 juta.
"Untuk pemenuhan air bersih sedang diupayakan secepatnya. Begitu juga alat transportasi air akan ditambah, mengingat luasnya lokasi banjir," ucap Dalmanto.