Liputan6.com, Medan - Ismawanti, janda yang tinggal bersama dua anaknya di kandang kambing di Medan, Sumatera Utara, akhirnya memperoleh bantuan pemerintah setempat. Sebagai langkah awal, Wanti dan kedua anaknya dipindahkan ke rumah kontrakan, tak jauh dari lokasi mereka tinggal selama ini.
Sejumlah pegawai Kecamatan Medan Polonia meninjau lokasi rumah Wanti setelah tersebar pemberitaan mengenai kisah pilunya di sejumlah media massa. Camat Medan Polonia Aidal Fitra mengatakan keluarga Wanti belum didata sebagai keluarga kurang mampu.
"Selama ini, petugas kelurahan belum mendata mereka, sehingga pemerintah belum memberikan perhatian khusus," kata Aidal, Selasa (16/2/2016).
Pemindahan Wanti ke tempat tinggal yang lebih layak berlangsung pada hari ini. Petugas kecamatan membantu kepindahannya. Selain itu, pemerintah setempat juga akan mengurus semua dokumen kependudukan Wanti dan kedua anaknya yang bersekolah di SD Amal Saleh, Jalan Cempaka, Medan.
Baca Juga
"Dokumennya akan diurus, agar mereka ini mendapatkan hak sebagai warga kurang mampu," ujar Aidal.
Wanti yang ditemui saat proses kepindahan berterima kasih atas bantuan yang diterimanya. "Terima kasih," ucapnya sambil sibuk membereskan barang.
Sebelumnya, kesulitan ekonomi memaksa Ismawanti, seorang janda di Medan, Sumatera Utara beserta dua anaknya yang masih kecil tinggal di kandang. Meski sudah tinggal selama enam tahun di gubuk tersebut, ia belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Wanti adalah potret kemiskinan warga Kota Medan. Wanti dan dua anaknya, Dini (12) kelas 6 SD dan Adit (11) kelas 4 SD, tinggal di gubuk reyot berukuran 2x3 m, bersebelahan dengan kandang kambing di kawasan Jalan Pipa Utama, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.
"Dulu beberapa kali pernah sewa rumah, tapi karena sulit bayar kontrakan, kami diusir, dan akhirnya dapat tempat tinggal di sini," kata Wanti di gubuknya, Senin 15 Februari 2016.
Advertisement