Deddy Mizwar Soal Sensor Kebaya: KPI, Komisi Pembluran Indonesia

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mempertanyakan apakah dandanan khas Indonesia itu harus dihapus.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Feb 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2016, 13:00 WIB
Delapan Tahun, Para Pencari Tuhan Masih Setia Temani Ramadan
Di PPT Jilid 8 ini, Deddy Mizwar mencoba sedikit memberikan kesan yang lebih segar pada karakter Bang Jack. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyinggung soal sensor kebaya yang terjadi pada tayangan malam final Pemilihan Puteri Indonesia 2016 di salah satu televisi swasta.

"Jangan-jangan KPI itu sekarang jadi Komisi Pembluran Indonesia lagi. Tiba-tiba orang yang pakai kebaya diblur juga," kata Deddy Mizwar saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), di Bandung, seperti dilansir Antara, Kamis (25/2/2016).

Pernyataan Deddy Mizwar tersebut langsung disambut gelak tawa para anggota KPID seluruh Indonesia yang hadir pada rakor tersebut.


Wagub Jabar mempertanyakan apakah harus tayangan seorang perempuan yang memakai kebaya disensor.

"Apakah kita harus menghapuskan kebaya dalam dandanan yang menjadi salah satu ciri busana Indonesia? Dan kalau saya pemilik film ini bisa gugat, begitu banyak yang harus kita antisipasi," ujar dia.

Adanya sensor pada finalis Puteri Indonesia 2016 yang mengenakan kebaya pada malam final Pemilihan Puteri Indonesia 2016, di Jakarta, beberapa waktu lalu, ramai diperbincangkan di ranah dunia maya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya