Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dikejutkan dengan foto yang diunggah akun Ina Si Nononk. Dalam foto itu, si anak laki-laki tampak bertelanjang dada, sementara si perempuan terlihat pundaknya dan menutupi dadanya dengan selimut.
Padahal, keduanya masih sama-sama anak baru gede (ABG) yang berasal dari Karawang.
Selain itu, berita mengenai pengakuan Kepala Desa Selok Awar-Awar Hariono dalam sidang pembunuhan Salim Kancil turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Jumat sore, 4 Maret 2016.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.
1. Polres Karawang Telusuri Foto Heboh ABG Ina Si Nononk di Sosmed
Jagat media sosial dikejutkan dengan foto menohok. Seorang anak baru gede (ABG) ber-wefie ria di ranjang. Si anak laki-laki tampak bertelanjang dada, sementara si perempuan terlihat pundaknya dan menutupi dadanya dengan selimut.
Akun tersebut bernama Ina Si Nononk. Memang saat Liputan6.com membuka alamat akun tersebut di Facebook, sudah banyak akun yang menggunakan nama tersebut.
Rata-rata akun tersebut memajang 5 foto berbeda. Belum diketahui apakah akun tersebut asli atau tidak. Namun yang pasti, beragam komentar membanjiri akun tersebut. Ada yang marah, kesal, hingga menyayangkan.
Salah satu akun yang dimasuki menerangkan sedikit profil singkatnya, bahwa si pemilik akun menyebut dirinya berasal dari Karawang, Jawa Barat.
Selengkapnya baca di sini...
2. Sebelum Salim Kancil Dibunuh, Hariono Terima Rp 20 Juta per Bulan
Kepala Desa Selok Awar-awar non-aktif Hariono mengakui ia mendapat penghasilan bersih Rp 20 juta per bulan dari pengelolaan tambang pasir ilegal.
Pengakuan ini diungkapkan dalam sidang lanjutan kasus Salim Kancil di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Fakta persidangan itu terungkap saat majelis hakim Efran Basuning mencecar Hariono dengan sejumlah pertanyaan terkait berapa jumlah uang masuk dan keluar serta peruntukannya.
Hakim Efran berkali-kali menekankan agar terdakwa berbicara jujur tanpa dibuat-buat karena berada di bawah sumpah.
Akhirnya, Hariono menjelaskan dalam menggeluti penambangan pasir ilegal itu, per hari ia mampu mengumpulkan uang Rp 14 juta. Uang tersebut adalah dari hasil penjualan pasir besi di kawasan tambang itu.
"Per hari rata-rata dapat Rp 14 juta dikalikan 20 hari," kata Hariono, Kamis (3/3/2016).
Selengkapnya baca di sini...
3. Zumi Zola Curigai Hal Ini Jadi Biang Kerok Banjir di Jambi
Advertisement
Gubernur Jambi Zumi Zola sejak tiga hari terakhir rutin blusukan ke sejumlah kabupaten. Gubernur termuda di Indonesia ini mencurigai salah satu penyebab banjir di Jambi adalah aktivitas perusahaan sawit yang memang banyak di daerah ini.
Salah satu daerah yang dikunjungi Zumi Zola adalah Dusun Batu Kerbau dan Dusun Baru, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo. Dua dusun tersebut baru saja diterjang banjir bandang selama sepekan terakhir.
"Indikasinya (perusahaan terlibat) ada. Tapi harus dikaji dulu, saya minta Pemkab Bungo melakukan kajian, hasilnya laporkan ke provinsi," ujar Zumi Zola di sela kunjungan ke Kabupaten Bungo, Kamis 3 Maret 2016.
Selengkapnya baca di sini...