Dampak Longsor, KA Bogor-Sukabumi Berhenti 5 Hari

Penjualan tiket kereta api Bogor-Sukabumi juga dihentikan selama perbaikan berlangsung.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Mar 2016, 22:09 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2016, 22:09 WIB
Untuk Memperbaiki Iklim Kita Butuh Kereta Api, Why?
Salah satu cara menanggulangi perubahan iklim adalah dengan meminimalisir pengeluaran gas emisi.

Liputan6.com, Bogor - Perbaikan jalur kereta api (KA) yang longsor di KM 11 lintas Bogor-Sukabumi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar lima hari.

"Kalau melihat kondisi cuaca dan lokasi longsor, sepertinya butuh waktu sekitar lima hari," kata Humas Daerah Operasional I Jakarta Bambang S Prayitno, Selasa (22/3/2016).

Proses perbaikan dihadang kondisi lapangan yang sulit. Sepanjang jalur menuju titik lokasi longsor berada di antara tebing dan jurang. Kondisi tersebut menghambat masuknya alat berat ke lokasi longsor.  

"Karena alat-alat atau truk besar tidak bisa masuk ke lokasi, jadi pengiriman bahan material diangkut pakai lori. Ini yang membuat proses perbaikan memakan waktu lama," tutur Bambang.


Longsor di KM 11 terjadi tepatnya di Kampung Bojeng Menteng, Desa Cibalung, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor menyebabkan jalur kereta Bogor-Sukabumi amblas pada Minggu malam, 20 Maret 2016. Akibatnya, perjalanan KA Pangrango tidak dapat beroperasi.

Tubuh ban rel amblas hingga kedalaman sekitar 20-30 meter dan panjang sekitar 20 meter. Hal ini mengakibatkan jalur rel kereta api menggantung sehingga tidak dapat dilalui kereta.

"Perjalanan KA Bogor-Sukabumi dan sebaliknya tidak dioperasikan sementara," kata Bambang.

Bambang kembali menegaskan dengan ditutupnya jalur Bogor-Sukabumi tersebut, PT KAI tidak melayani penjualan karcis untuk sementara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya