Liputan6.com, Malang - Sudah tiga bulan ini, tawon ndas bersarang di atap warga Jalan Ternate 2 RT 6 RW 2, Kelurahan Kasin, Kota Malang, Jawa Timur. Jumlahnya lebih dari satu sarang dengan ukuran terbesar berdiameter sekitar 30 cm.
Warga awalnya cuek hingga para tawon mulai meneror dengan sengatannya. Satu per satu warga mulai merasakan pedihnya disengat tawon yang dikenal agresif itu.
"Lebih dari sembilan orang warga kampung kami pernah merasakan sengatan tawon itu," ujar Katon kepada Liputan6.com, Senin (11/4/2016).
Warga yang terganggu mulai merancang strategi pengusiran. Sasaran utama adalah sarang terbesar yang berada di atap lantai 2 rumah warga bernama Madowi. Katon dan Iwan, tetangganya, menjadi "martir" untuk menaklukkan gangguan tawon dengan peralatan seadanya pada Minggu, 10 April 2016.
Bukannya berhasil, mereka justru menjadi bulan-bulanan para tawon pengganggu. Katon sedikit lebih beruntung lantaran menggunakan jaket berlapis. Namun, tangan dan pelipis matanya sempat bengkak terkena sengatan.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, Iwan harus dibawa ke rumah sakit. "Sekujur tubuh Pak Iwan disengat tawon dan harus dibawa ke Unit Gawat Darurat untuk pertolongan lebih lanjut," kata Katon.
Upaya pengusiran yang gagal membuat tawon semakin merajalela. Para tawon yang tak suka sarangnya diganggu, masuk ke rumah warga terdekat. Warga semakin panik dibuatnya hingga memutuskan meminta bantuan tim SAR.
Keesokan harinya, tim SAR datang membantu warga. Tim penyelamat itu hendak menerapkan metode pengasapan untuk mengusir tawon. Warga setempat membantu dengan menyediakan kain bekas.
Api yang dinyalakan mulai membakar kain bekas. Namun tim SAR salah perhitungan. Bukan hanya asap yang membumbung, lidah api justru semakin tinggi dan menyambar sarang hingga terbakar.
Kebakaran sarang itu menyebabkan kegaduhan di kampung warga. Mereka yang awalnya berkeliling memantau proses evakuasi sarang segera berlarian masuk rumah. Sebelum itu, warga memadamkan listrik demi mencegah kerusakan parah dari kebakaran tersebut.
Tiga jam kemudian, tawon-tawon sudah melarikan diri. Hanya sebagian yang berhasil terbakar. Namun, sarang tawon itu masih kokoh menggantung di atap hingga anggota tim SAR harus menyundulnya dengan tongkat panjang yang disiapkan.
Sarang akhirnya berhasil dievakuasi. Tapi, sarang tawon lain masih banyak menggantung di atas rumah warga. Meski ukurannya relatif lebih kecil, warga setempat masih waswas dengan serangan balasan para tawon. Perang manusia lawan tawon belum berakhir.