Pemuka Agam Non-Muslim Ramaikan Pembukaan MTQ Kotim

Para pemuka agama non muslim itu juga ikut terlibat dalam parade pembukaan 17 kafilah peserta MTQ yang juga dihadiri Bupati Kotim.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2016, 19:06 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2016, 19:06 WIB
Radio Finlandia Siarkan Pembacaan Alquran
Pembacaan kitab suci tersebut akan dibagi menjadi 60 episode. Adapun durasi setiap episode berkisar 30 menit.

Liputan6.com, Sampit - Puluhan umat non-Muslim turut memeriahkan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-47 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Sabtu malam.

Mereka, yang terdiri atas jemaat Gereja Kalimantan Evangelis Tumbang Sangai dan umat Hindu Kaharingan, ikut menjadi "anggota" kafilah dari Kecamatan Telaga Antang.

Para pemuka agama non-muslim itu juga ikut terlibat dalam parade pembukaan 17 kafilah peserta MTQ yang juga dihadiri Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi.

Dalam parade itu, kehadiran kafilah Kecamatan Telaga Antang, yang merupakan tuan rumah MTQ Ke-47, memang cukup menyita perhatian.

Selain jumlah anggotanya lebih banyak, juga tampak sebagian anggota yang mengenakan pakaian berbeda dan perempuannya tidak mengenakan jilbab seperti halnya peserta perempuan lainnya.

Kehadiran umat non-Muslim itu kontan mendapat apresiasi dan aplaus dari ribuan warga yang menghadiri pembukaan MTQ.


"Saya dapat laporan, keterlibatan warga non-muslim tidak hanya saat parade malam pembukaan, tetapi juga saat persiapan. Ini kondisi kerukunan dan toleransi yang sangat menggembirakan. Ini bukti kebersamaan kuat masyarakat kita," kata Supian Hadi sebagaimana dilansir Antara, Minggu (17/4/2016).

Keikutsertaan umat non-muslim dalam acara ini atas kesadaran sendiri sebagai wujud toleransi dan dukungan mereka terhadap kesuksesan MTQ, kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur H Samsudin.

"Ini merupakan sebuah gambaran kerukunan yang luar biasa. Mudah-mudahan Kotawaringin Timur selalu aman dan damai," harap Samsudin.

Camat Telaga Antang Sutimin menyebutkan, MTQ digelar tanggal 16 hingga 20 April dengan jumlah peserta mencapai 900 orang. Mereka ditampung di 19 pemondokan yang tersebar di tiga desa.

Perlombaan membaca kitab suci Al Quran itu digelar di lapangan sepak bola Telaga Antang, aula kecamatan, dan sejumlah masjid.

"Mohon maaf kepada peserta yang penginapannya berjarak cukup jauh dari arena lomba," kata dia.

Acara pembukaan berjalan lancar meski malam sebelumnya lokasi acara sempat porak-poranda akibat angin kencang dan hujan deras. Acara juga dimeriahkan pasar rakyat yang diikuti 50 peserta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya