Museum Tertua di Indonesia Kembali Dibuka untuk Umum

Sebelumnya, museum ditutup karena banyak karyawan yang libur akibat belum menerima gaji.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Apr 2016, 10:34 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 10:34 WIB
20150911-eksekusi-surakarta-museum radya pustaka
Museum Radya Pustaka awalnya bernama Paheman Radya Pustaka didirikan pada 28 Oktober 1890 oleh KRA Sosrodiningrat IV. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - Museum Radya Pustaka Solo kembali buka seperti biasa pada Sabtu, 16 April 2016, setelah sempat tutup selama beberapa hari. Museum tertua di Indonesia itu sempat ditutup karena banyak karyawan yang libur menyusul pencairan dana pemerintah kota untuk operasional museum terlambat.

Ketua II Komite Museum Radya Pustaka, Sanyoto menjelaskan sebelumnya banyak karyawan museum harus libur karena keterlambatan pencairan dana operasional sebanyak Rp 300 juta dari Pemerintah Kota Surakarta membuat pembayaran gaji karyawan terganggu.

"Meskipun mengalami penutupan beberapa hari, untuk perawatan benda-benda koleksi masih tetap dilakukan seperti biasa. Hanya saja untuk membuka museum tidak dilakukan karena karyawannya yang masuk hanya tiga orang. Ini tidak mungkin bisa melayani para pengunjung," kata Sanyoto, Senin (18/4/2016).


Pemerintah Kota Surakarta menjanjikan pencairan dana hibah tahap pertama untuk operasional museum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengaku sudah mengirimkan disposisi ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata guna memperlancar pencairan dan penyerahan dana hibah tersebut.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Surakarta Budi Yulistianto menjamin pencairan dana hibah tersebut tidak akan butuh waktu lama.

"Sepanjang proposal permohonan sudah selesai diverifikasi Disbudpar, kami akan segera memproses pencairannya. Jika berkas administrasi lengkap, satu hari pun selesai," kata Budi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya