Liputan6.com, Palembang - Kasus penemuan potongan tubuh di Desa Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) mulai menemukan titik terang. Identitas korban mutilasi itu diduga adalah anggota DPRD Lampung Muhammad Pansor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, Muhammad Pansor dilaporkan hilang oleh keluarganya sekitar dua minggu lalu. Meski begitu, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Sumarso belum membenarkan dugaan tersebut karena masih menunggu hasil tes DNA oleh Mabes Polri.
"Kita masih koordinasi dengan Polda Lampung untuk membuktikan identitas korban. Apakah positif atau bukan (korban adalah Muhammad Pansor). Memang ada laporan kehilangan dan keluarga juga sudah menyampaikan. Tapi kita masih menunggu tes DNA dulu," ujar Sumarso kepada Liputan6.com, saat ditemui di Mapolda Sumsel, Senin (9/5/2016).
Sumarso tidak bisa memastikan waktu tes DNA tersebut. Kemungkinan anak korban akan menjalani tes DNA agar mendapatkan hasil lebih detail dan valid. Pihaknya juga masih menunggu kedatangan keluarga korban ke Palembang.
Baca Juga
Paminyan Dot Pol RS Bhayangkara Sumsel, Ipda Edinson mengatakan, sudah ada penemuan lainnya berupa potongan tulang tangan yang ditemukan satu minggu yang lalu.
"Baru penemuan tulang tangan seminggu yang lalu. Tapi belum bisa diambil tes DNA-nya kaena masih menunggu dari penyidik. Sampai saat ini, keluarga belum datang," ujar Edinson.
Sebelumnya, potongan tubuh pertama yang ditemukan adalah bagian kepala dan kaki di Sungai Komering, Desa Tanjung Kemala, Kabupaten OKU Timur. Hingga saat ini, beberapa potongan tubuh tersebut disimpan di RS Bhayangkara Sumsel.
"Kita masih menunggu hingga 28 hari sejak potongan tubuh ini ditemukan. Jika sampai batas waktu potongan tubuh ini belum diambil, nanti akan langsung kita kuburkan," kata Edinson.
Sementara itu, Humas Polda Lampung AKBP Sulistia Ningsih mengungkapkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Sumsel untuk mencari tahu identitas korban mutilasi Martapura dan laporan orang hilang di Lampung.
"Memang ada laporan orang hilang. Kita masih selidiki dan bentuk tim untuk mencari orang hilang tersebut. Kita juga berkoordinasi dengan Polda Sumsel untuk mengidentifikasi korban mutilasi tersebut. Akan dilakukan tes DNA di Jakarta," kata Sulistia.