Liputan6.com, Bandung - Lebih dari 300 pelajar berkebutuhan khusus seluruh Jawa Barat, pada hari ini serentak mengikuti ujian nasional (UN) setingkat SMP di masing-masing Sekolah Luar Biasa (SLB).
Jumlah pelajar berkebutuhan khusus itu meliputi tunanetra 57 orang, tunadaksa 20 orang, low vision satu orang, tunarungu 253 orang dan lainnya dua orang.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dadang Rahman, seluruh pelajar berkebutuhan khusus itu mengikuti UN sesuai ketentuan yang ada. Namun, tata cara pelaksanaannya saja yang berbeda.
"Memang berbeda dari segi cara, waktu, tempat. Misalnya begini, untuk caranya bagi disabilitas netra soalnya di-braille-kan. Jadi, ada alat khususnya. Soal ujian untuk pelajar tunarungu divisualisasikan," ujar Dadang di Bandung, Senin (9/5/2016).
Baca Juga
Dadang menerangkan penyelenggaraan UN tingkat SMP bagi pelajar berkebutuhan khusus ini dibantu dan dipantau dua orang pengawas setiap kelasnya. Seluruh pelajar itu mengikuti ujian di sekolahnya masing-masing, kecuali bagi pelajar yang menjadi siswa sekolah inklusi.
Sementara itu, Kepala Penjara Khusus Anak Sukamiskin Bandung, Catur B Fatayatin menyebutkan jumlah anak peserta UN dari warga binaannya sebanyak 15 orang, meliputi lima orang dengan kasus pembunuhan, delapan orang kasus perlindungan anak dan dua orang terjerat pelanggaran ketertiban.
Catur menjelaskan, seluruh anak binaannya itu mengikuti UN SMP di ruang kelas khusus penjaranya tersebut.