Balikpapan Bangun Pelabuhan Khusus Sembako

Strategi Pemkot Balikpapan itu diyakini bisa menekan harga sembako hingga 30 persen.

oleh Abelda RN diperbarui 16 Jun 2016, 23:45 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 23:45 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi barang-barang sembako yang akan ditukarkan batu bacan.

Liputan6.com, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berencana membangun pelabuhan khusus kapal pengangkut sembako. Keberadaan pelabuhan ini untuk mengantisipasi pasokan sembako masyarakat Balikpapan.

"Kami upayakan pembangunan pelabuhan khusus sembako di Balikpapan," kata Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud di Balikpapan, Kaltim, Kamis (16/6/2016).

Rahmad mengatakan pelabuhan ini mempermudah arus masuk kapal-kapal angkut sembako dari Sulawesi dan Jawa ke Balikpapan. Balikpapan selama ini mengandalkan pasokan sembako dari daerah luar, khususnya dari Sulawesi dan Jawa.

Perusahaan daerah Balikpapan, kata Rahmad, diharapkan juga aktif menjalin kerja sama distribusi sembako dengan perusahaan daerah lain dari Sulawesi dan Jawa. Menurut Rahmad, rencana kerja sama sudah mulai dibicarakan dengan masing-masing daerah penghasil sembako.

Selain itu, Rahmad menyatakan, perlu ada kerja sama dengan PT Pelindo dalam pembangunan pelabuhan sembako yang rencananya dibangun di daerah Kariangau Balikpapan. Pelindo nantinya menjadi operator pelabuhan sembako bersama dengan Pemkot Balikpapan.

Rahmad menyakini, pelabuhan sembako ini nantinya mampu menekan harga sembako di Balikpapan hingga 30 persen. Pelabuhan ini dinilai mampu menekan keberadaan tengkulak yang kerap mempermainkan harga sembako saat hari-hari besar di Balikpapan.

"Balikpapan, 80 persen roda ekonomi digerakan di pelabuhan. Tapi, Balikpapan tidak punya pelabuhan khusus. Saya sudah bicara dengan Pak Sekda, mudah-mudahan ada khusus pelabuhan bongkar muat sembako," ujar Rahmad.

Ia juga akan mengoordinasikan keberadaan terminal peti kemas di Kawasan Industri Kariangau (KIK) lebih lanjut. Dia menilai, mahalnya harga-harga kebutuhan di Balikpapan tidak lepas dari biaya transportasi dan biaya pelabuhan yang pada akhirnya dibebankan kepada masyarakat, meski harga bahan bakar minyak (BBM) sekarang ini sudah jauh lebih murah. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya