Top 3: Seram mana, Kisah Supriyanto atau The Conjuring 2?

Aksi Supriyanto si pembongkar makam ibunda, Parimah, menebar aura seram di kampungnya. Sehoror film The Conjuring 2.

oleh Edhie Prayitno IgeYoseph Ikanubun diperbarui 23 Jun 2016, 20:40 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 20:40 WIB
Top 3: Seram mana, Kisah Supriyanto atau The Conjuring 2?
Aksi Supriyanto si pembongkar makam ibunda, Parimah, menebar aura seram di kampungnya. Sehoror film The Conjuring 2.

Liputan6.com, Jakarta - Supriyanto menyebut dirinya Ngrancang Kencana. Dalam lakon pewayangan, Ngrancang Kencana adalah kerajaan jin yang pernah ditaklukkan Petruk, sehingga Petruk sukses menjadi raja bergelar Prabu Wel Geduwelbeh.

Menurut Kepala Desa Bojonegoro Siyono, Supriyanto sudah mulai terlihat aneh sejak 1994-1995. Bersamaan dengan keanehannya, ternyata banyak orang datang meminta pertolongan disembuhkan dari sakit atau guna-guna dengan cara klenik.

Hingga malam hari ini, berita tersebut berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (23/6/2016).

Berita lainnya yang tak kalah diburu adalah kakek berusia 63 tahun yang bubarkan aksi balapan liar dan kabar pembajakan ABK WNI yang menuai polemik.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Supriyanto dan Rumahnya Sehoror The Conjuring 2

(Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Seiring dengan kemunculan sosok iblis menyeramkan Valak dalam film The Conjurig 2, di sebuah kampung bernama Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, aksi Supriyanto si pembongkar makam juga tak kalah menggemparkan.

Ia membongkar makam ibunya, Parimah, membawanya ke rumah lalu disimpan dalam sebuah kamar di rumah Supriyanto. Jasad itu diletakkan di atas sebuah dipan, di antara tumpukan karung dan kardus.

Jenazah Parimah dibaringkan dengan alas tikar plastik berwarna merah dan tikar anyaman pandan. Supriyanto mampu mengakali jasad yang sudah berusia sekitar 70 hari itu.

Agar cairan dari jenazah tidak tersebar, jenazah dibungkus plastik. "Bau busuk itu disamarkan dengan berbagai wewangian," tutur Suharto.

Sementara di salah satu sudut rumah dihiasi dengan semacam penjelasan mengenai jati diri Supriyanto yang ditulis di atas kafan putih dengan tinta berwarna merah.

 "Supri Ngrancang Kencono, pemimpin persatuan pelestari hidup manusia Jawa, membeber rahasia aksara Jawa, (dengan) melanjutkan dan memperhatikan (hingga) semalam suntuk. (Berkenan) Memberi hiburan tuntas, (namun) jika tidak ada halangan apapun juga."

Selengkapnya...

2. Kakek Bertongkat Bubarkan Balapan Liar Ternyata Pendekar Silat

Sang kakek bertongkat itu pernah dikeroyok puluhan pemuda tetapi berhasil dilawannya seorang diri. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Di balik tubuhnya yang renta, kakek ini berani membubarkan balapan liar seorang diri di Jalan Suratmo, Semarang Barat.

"Dulu pernah diingatkan karena juga sudah sepuh, tapi beliau bersikeras," kata Listyowati, Rabu, 22 Juni 2016.

Dengan tongkat bambu di tangan, Mbah Marjono, begitu ia disapa menerima tantangan salah satu bocah tanggung yang tengah mengikuti balapan liar.

"Saya pernah ditantang oleh pemuda yang sedang balapan. 'Mbah, rene kowe senggel karo aku' (Mbah, ke sini kamu duel sama aku). Saat itu saya hanya diam di atas motor saya. Tapi karena anak itu berusaha mukul saya, ya saya tangkis," tutur Mbah Sumarjono.

Ternyata, kakek enam cucu dari tiga anak itu adalah seorang pendekar pencak silat. Ia pernah menjadi guru silat Satria di Pethelan Semarang.

Sosok sederhana ini mengaku tak pernah memukul anak-anak yang suka balapan liar, meskipun para remaja itu terkadang bertingkah melampaui batas. Kalaupun ada perlawanan, ia hanya berniat memberi pelajaran.

Selengkapnya...

3. Kabar Pembajakan Abu Sayyaf Penipuan?

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf.

Kelompok Abu Sayyaf di Filipina dikabarkan kembali menyandera warga negara Indonesia (WNI), yakni 13 anak buah kapal (ABK) Tag Boat (TB) Charles.

Kabar ini berkembang setelah seorang istri ABK bernama Ismail, yakni Dian Megawati warga Samarinda mengaku dihubungi suaminya dan juga si pembajak dari kelompok Abu Sayyaf.

Namun diduga Dian telah menjadi korban penipuan.

Dugaan penipuan ini muncul setelah jajaran  Letnan Kolonel Subagio menghubungi PT Rusianto Bersaudara selaku pemilik kapal untuk mengecek kabar pembajakan oleh Abu Sayyaf tersebut.

Saat dilacak ternyata nomor si penelepon ada di Bandung, Jawa Barat.

"Koordinasi dengan Polda Kaltim diketahui bahwa nomor asal Bandung serta lokasinya di Jalan Petamburan Timur," tutur dia.

Selengkapnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya