Liputan6.com, Pelalawan - Kebakaran hutan diduga akibat perambahan liar masih melanda Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan, Riau. Berdasarkan pantauan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terdapat tujuh titik panas yang mengepung kawasan marga satwa tersebut.
"Secara keseluruhan di Pelalawan ada 12 titik, sebagian besar ada di kawasan TNTN yaitu 7 titik api," ucap Kepala Dinas Operasional Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kolonel Pnb Yani Amarullah, Sabtu malam, 9 Juli 2016.
Menurut Yani, pemadaman kebakaran hutan di TNTN tergolong sulit karena akses masuk ke lokasi terbakar sangat sulit. Akibatnya, pemadaman hanya bisa melalui udara dengan water bombing atau bom air.
Berdasarkan pantauan di udara, kebakaran di TNTN ini disengaja oleh pihak tak bertanggung jawab. Sekelompok orang diduga menebang kayu hutan dan dibakar untuk membuka perkebunan sawit.
Baca Juga
Selain itu, di sekitar lokasi kebakaran berdiri kokoh sejumlah rumah kayu atau pondok yang diduga menjadi basecamp perambah liar. Hanya saja, perambah ini tergolong licin dan selalu mengetahui pergerakan petugas yang ingin menangkapnya.
Advertisement
"Begitu dicek ke lokasi kebakaran oleh pasukan darat, pondok dimaksud sudah kosong atau ditinggalkan. Penyisiran yang dilakukan di sekitar lokasi juga tak menemukan pembakar lahan," sebut Yani.
Hal ini kembali membuat berang Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi. Dengan tegas dia menyebut lahan di kawasan TNTN sengaja dibakar.
"Tunggu tanggal mainnya. Operasi darat segera dilakukan dengan menurunkan Pasukan Khas TNI AU," ucap Dansatgas Udara Karhutla Riau ini.
Sementara itu menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, jajaran Polres Pelalawan sudah turun ke lokasi kebakaran di TNTN, meski akses jalannya sulit.
"Aksesnya sangat sulit. Lokasi kebakaran sulit dijangkau petugas darat. Oleh karena itu, pemadaman hanya bisa dilakukan melalui udara oleh BNPB," kata Guntur.
Informasi yang diterima Guntur, kawasan TNTN saat ini sangat panas dan kering. Api disebutnya mudah muncul dan dimanfaatkan oleh perambah hutan di kawasan tersebut.
"Oleh karena itu, lokasi kebakaran yang sudah dipadamkan kemungkinan bisa timbul api lagi. Ini yang diwaspadai Satgas darat," sebut mantan Kapolres Pelalawan ini.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Base Operasional Lanud Roesmin Nurjadin Mayor Ferry Duwantoro menyebutkan, kebakaran juga masih membara di Sungai Raya, Kabupaten Siak. Tepatnya di areal perusahaan perkebunan sawit.
"Api masih melumat sekitar 15 hektare lahan. Sampai sekarang sudah 65 persen sudah teratasi dan dilanjutkan hingga malam ini pemadamannya," Ferry mengungkapkan.
Ferry mengatakan, kemarin sore, Pulau Sumatera masih dikepung puluhan titik panas sebagai indikasi kebakaran lahan dan hutan. Di Riau sendiri ada 18 titik yang terdapat di Pelalawan dan Siak.
"Pulau Sumatera terpantau 81 titik panas. Paling banyak di Sumatera Barat sebanyak 23 titik, Sumatera Utara 13 Bengkulu 8, Jambi 5, Sumatera Selatan 5 dan Aceh 4," kata Ferry.