Gubernur Aher Waspada Arus Pendatang dari Daerah

Menurut Aher, masyarakat saat ini masih beranggapan bahwa hidup di kota lebih menjanjikan dari pada hanya bertani di desa.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jul 2016, 16:29 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 16:29 WIB
Aher Diperiksa Bareskrim Selama 15 Jam
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (15/5/2015). Aher diperiksa sebagai saksi selama 15 jam terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Gedebage Bandung. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bandung - Habis Lebaran terbitlah migrasi. Banyak orang meninggalkan kampung halamannya untuk mengadu nasib di kota-kota besar. Fenomena ini pun menimbulkan kekhawatiran pada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

"Kita berharap masyarakat tidak begitu saja mengadu nasib ke kota. Tanpa keahlian, tanpa pekerjaan yang jelas itu berbahaya juga," kata pria yang karib disapa Aher itu usai melakukan sidak di Kantor Samsat Bandung Barat, Jalan Padjadjaran Kota Bandung, Jabar, seperti dikutip dari Antara, Senin (11/7/2016).

"Kita bersama-sama pemkot dan pusat semakin intensif memperhatikan pembangunan desa dan mudah-mudahan dengan dana desa dari pemerintah pusat bisa menggerakkan pembangunan di pedesaan," sambung dia.

Menurut Aher, masyarakat saat ini masih beranggapan bahwa hidup di kota lebih menjanjikan dari pada hanya bertani di desa. Namun, kata dia, anggapan itu perlahan akan sirna karena Pemprov Jabar beberapa tahun terakhir ini telah berupaya membangun desa agar dapat menekan arus urbanisasi.

"Itu tadi di Jabar ada program pembangunan desa yang dilakukan Pemprov Jabar, seperti Desa Peradaban, 'Gubernur Ngamumule Lembur', dan program-program desa lainnya dibuat supaya kesejahteraan masyarakat di desa meningkat," ucap Aher.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya