Liputan6.com, Jayapura - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Provinsi Papua akan menerjunkan tim pada lembaga-lembaga pendidikan di wilayah itu untuk mengawasi pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah (MOS) selama penerimaan siswa baru Tahun Ajaran 2016.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Protasius Lobya mengatakan, tim ini untuk mendukung aksi pelarangan perpeloncoan sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) bagi Siswa Baru.
"Perpeloncoan tidak lagi diterapkan pada penerimaan siswa baru, namun lebih pada pengenalan lingkungan sekolah bagi murid baik yang bersifat akademik maupun nonakademik dan visi misi sekolah," kata Lobya, di Jayapura, Kamis (14/7/2016).
Protasius menjelaskan pola perpeloncoan pada penerimaan siswa baru adalah pola lama. Pendekatan yang diutamakan saat ini adalah pembinaan mental sehingga pengenalan kampus atau sekolah dilakukan dengan pola yang lebih elegan.
Baca Juga
"Pengenalan lingkungan sekolah lebih bagus daripada melakukan perpeloncoan seperti ikat rambut, membawa tas dan sapu sebab hal tersebut tidak berdampak pada perubahan pola perilaku siswa," ujar dia.
Dia meminta agar sekolah atau kampus yang masih ngotot melakukan perpeloncoan agar dilaporkan kepada Dinas Pendidikan setempat di wilayahnya. "Sebab, perpeloncoan dapat menyebabkan kematian siswa, tekanan fisik dan mental. Hal tersebut tidak boleh terjadi di Papua. Jika ada, maka akan menjadi masalah," katanya seperti dilansir Antara.
Dia menambahkan, sekolah harus merencanakan apa yang akan dibuat dalam menyambut siswa baru sehingga memberikan dampak positif bagi siswa baru.