Dokter Observasi Bocah Penghirup Aroma BBM

Tyo Nugro, bocah penghirup aroma BBM asal Kabupaten Cirebon, juga dirujuk ke rumah sakit setempat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 16 Jul 2016, 18:04 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 18:04 WIB
Bocah penghirup BBM
Tyo Nugros, bocah 10 tahun asal Cirebon, Jawa Barat, penghirup aroma BBM. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Dokter mengobservasi Tyo Nugros, bocah 10 tahun asal Cirebon, Jawa Barat yang memiliki kebiasaan menghirup aroma bahan bakar minyak (BBM). Tyo juga dirujuk ke rumah sakit setempat.

Salah seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Pangenan, Kabupaten Cirebon, Atih Andriyani menuturkan, dari segi motorik dan lainnya, bocah penghirup aroma BBM asal Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon ini tidak mengalami masalah.

Namun kondisi pertumbuhannya memang agak terganggu. "Tyo susah untuk diajak komunikasi. Tapi ini karena faktor dia sering mengalami sakit kejang sejak kecil. Bukan karena faktor bensin," ucap Atih, Jumat 15 Juli 2016.

Dia menjelaskan, saat ini pihak Puskesmas Pangenan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, terus memantau perkembangan Tyo. Bahkan, secepatnya akan dirujuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled.

Kadinkes Kabupaten Cirebon Moh Sofyan mengatakan, pihaknya langsung mengambil tindakan, pascamunculnya informasi tentang Tyo di media massa. Ia langsung meminta kepada puskesmas setempat untuk menjemput Tyo dan dilakukan observasi.

Tyo dijemput oleh pihak puskesmas dan dilakukan observasi. Karena ini di luar kompetensi Puskesmas, akhirnya hari ini kita rujuk ke RSUD Waled, Cirebon," kata Sofyan.

Saat ini Tyo sedang ditangani dokter spesialis anak. Dian mengatakan, Tyo mengalami permasalahan kesehatan yang diakibatkan dari kebiasaannya menghirup aroma bensin.

"Kebiasaannya ini kan sudah lumayan lama, sekitar dua bulan. Khawatir ada masalah kesehatan," ujar Kadinkes Kabupaten Cirebon.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya