'Suami' Ini Sayang, tapi Tak Bergairah dengan Istri

Suwarti alias Efendi Saputra, wanita yang menikahi sesama jenis, juga mengaku bingung akan tindakannya.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 16 Jul 2016, 18:27 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 18:27 WIB
Pernikahan Sejenis
Suwarti alias Efendi Saputra, wanita yang menikahi sesama jenis di Boyolali, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Boyolali - Untuk menikahi Heniyati, perempuan muda warga Pengkol, RT 005/RW 004, Kecamatan Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah, Suwarti alias Efendi Saputra mengeluarkan dana tak kurang dari Rp 150 juta. Uang itu digunakan untuk membiayai resepsi, mengurus dokumen, hingga membayar beberapa orang sebagai pengiring pengantin.

Suwarti sendiri juga mengaku bingung akan tindakannya. Sejauh ini ia menikahi Heniyati karena sayang. Ia merasa nyaman berinteraksi dengan Heniyati. Hanya saja, ketika berdekatan dengan istrinya, tak ada gairah seksual sedikit pun.

"Entahlah. Apa penyebabnya. Barangkali saya stres atau gimana. Saya enggak tahu," ucap Suwarti saat pemeriksaan lanjutan di Polres Boyolali, Sabtu (16/7/2016).

Meski tanpa gairah seksual, ia justru sangat sayang terhadap istrinya. Cita-cita dalam hidupnya hanyalah ingin membahagiakan Heniyati, sang istri. Apalagi setelah pernikahan sejenisnya kandas.

"Suami saya minggat. Saya enggak tahu kemana, karena enggak pamit. Juga enggak cerai," kata Suwarti.

Pengakuan dalam pemeriksaan itu setidaknya menunjukkan bahwa Suwarti bukanlah perempuan lesbian. Ia memang sayang dengan istrinya yang juga sesama perempuan. Namun hasrat seksualnya seperti sudah mati.

Saking sayangnya dan demi membahagiakan Heniyati, bahkan Suwarti tidak marah ketika dilaporkan ke polisi. Penyesalannya bukan karena ia sudah membohongi Heniyati, tapi justru karena sudah menyakiti hati Heniyati.

"Saya enggak marah. Saya tetap sayang, sangat sayang. Tapi saya menyesal telah menyakiti hatinya. Tapi mau bagaimana lagi, saya juga salah," kata Suwarti.

Pemeriksaan Kejiwaan

Untuk memastikan kondisi kejiwaan, Kapolres Boyolali AKBP Agung Suyono menyebutkan, pihaknya akan membawa Suwarti ke psikolog. Pemeriksaan kejiwaan itu mutlak diperlukan untuk mengetahui motif menikahi sesama wanita.

"Segera kami periksakan," kata Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono.

Sementara Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Kariri, menyebutkan bahwa pemeriksaan akan melibatkan banyak pihak. Bukan saja soal penipuannya, namun juga soal pemalsuan dokumennya.

"Apakah berkepribadian ganda atau memang punya kelainan orientasi seksual. Memang dia mengaku tidak punya nafsu pada istrinya, tapi nanti akan kami cross-check melalui keterangan istrinya juga," kata Kariri.

Dendam

Psikolog dari RS Elisabeth Semarang, Probowati Tjondronegoro menduga Suwarti mengalami krisis kepercayaan terhadap lawan jenis. Ia saat ini tak memiliki sedikitpun kepercayaan terhadap laki-laki.

"Orang yang seperti itu, dalam relasi sosialnya hanya melihat dari sisi kepentingan kerja saja saat berinteraksi dengan lawan jenis," kata Probowati.

Ia menambahkan, faktor dendam karena diperlakukan semena-mena dan tidak dimanusiakan oleh suaminya, menjadikan Suwarti mencoba mencari kenyamanan interaksi dengan sesama jenis. Awalnya memang tak ada gairah seksual, tapi lebih mengarah ke kenyamanan diri.

"Jika dibiarkan, dan bertemu dengan komunitas yang sama, ia akan belajar mencari kepuasan seksual menyimpang itu. Ending-nya, ia akan jadi pencinta perempuan total," tutur Probowati mengenai dugaan kejiwaan perempuan yang menikahi sesama jenis tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya