Liputan6.com, Palembang - Saat ini kondisi Rizki Rahmat Ramadhan, bocah obesitas dengan berat 119 kilogram asal Palembang, Sumatera Selatan, mulai membaik.
Sebelumnya, Rizki harus dirawat empat hari di ruang ICU Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang, dengan dibantu ventilator, kini bocah obesitas berumur 10 tahun itu sudah bisa melepas selang ventilator dan makanan yang terpasang di mulutnya.
Ia bahkan kini sudah bisa duduk dan mengonsumsi makanan lembut, seperti buah pisang.
Advertisement
Berita Rizki bocah obesitas telah banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Selasa (27/7/2016).
Dua berita lainnya yang tak kalah menarik adalah 175 warga Bandung jadi korban kartu BPJS palsu. Sementara itu, Polda Riau mengeluarkan SP3 15 terhadap 15 perusahaan terduga pembakar hutan.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Rizki Bocah Obesitas Palembang Sudah Bisa Makan Pisang
Salia (40), ibunda Rizki mengungkapkan bahwa kondisi anaknya sudah membaik. Selang ventilator dan makanan yang dipasang di mulut bocah obesitas asal Palembang itu sudah dilepas.
Perawat langsung memberikan Rizki pisang lembut untuk dikonsumsi. Namun, Rizki hanya mengonsumsi sedikit buah pisang dan langsung diberikan minum air putih.
"Tadi sudah dilepas semua, cuma dipasang selang oksigen saja. Dia juga sudah bisa duduk dan dikasih makan buah pisang. Saya merasa lega melihatnya tidak tergantung selang-selang itu lagi," ucap Salia kepada Liputan6.com di ruang tunggu ICU Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 25 Juli 2016.
Kendati selang ventilator sudah dilepas, kondisi pernapasan Rizki terus dipantau. Salah satunya dengan memasang Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). CPAP sendiri berbentuk masker yang akan membantu Rizki untuk bernapas.
2. 175 Warga Bandung Barat Jadi Korban Kartu BPJS Palsu
Kepolisian Polres Cimahi menetapkan satu orang sebagai tersangka pemalsuan kartu Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS), Ana Sumarna (42).
"Untuk meyakinkan para warga yang sudah mendaftar, kemudian pelaku ini mencetak kartu BPJS sendiri melalui file blanko kartu BPJS kosong yang dapat diubah nama sesuai keinginan dengan menggunakan nomor peserta secara acak yang tidak sesuai dengan BPJS Kesehatan yang resmi," kata Ade di Bandung, Jabar, Senin 25 Juli 2016.
Korban penipuan kartu BPJS palsu itu telah melingkupi sebanyak empat desa di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
"175 Kepala keluarga sudah jadi korban, kemungkinan bisa bertambah," Ade mengungkapkan.
3. Bebaskan 15 Perusahaan Pembakar Hutan, Polda Riau Tantang Warga
Kepolisian Daerah (Polda) Riau meminta pihak yang tidak puas dengan keputusan dikeluarkannya Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan (SP3) 15 perusahaan terduga pembakar hutan dan lahan mengajukan praperadilan.
"Bagi yang tidak puas, silakan mengajukan praperadilan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Rivai Sinambela menyikapi adanya demonstrasi dari berbagai LSM yang meminta kasus SP3 perusahaan dibuka kembali, Senin, 25 Juli 2016.
Rivai menyebutkan proses penghentian perkara perusahaan dilakukan setelah menggelar perkara, memeriksa saksi, memanggil ahli, mengumpulkan alat bukti dan melakukan olah TKP.