7 Mahasiswa Meksiko Belajar Membatik di Solo

Tercatat 110 mahasiswa Meksiko mengikuti program Darmasiswa sejak tahun 1996.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2016, 11:05 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 11:05 WIB
20151002-Belajar Membatik-Jakarta
Murid SD Tarakanita 2 belajar proses membuat batik di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (2/10/2015). Peringatan hari batik tersebut menjadi pembelajar sejak dini bagi siwa sisiwi tersebut untuk belajar membatik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Minat mahasiswa Meksiko cukup tinggi untuk mengikuti program Darmasiswa di Indonesia. Tercatat, tujuh mahasiswa Meksiko dan satu mahasiswa Belize mengikuti program beasiswa Darmasiswa tahun akademik 2016/2017. Di antara mereka ada yang akan mempelajari seni membatik di Surakarta atau Solo, Jawa Tengah.

Hal itu dikemukakan Duta Besar RI untuk Meksiko, Serikat Yusra Khan membuka kegiatan Temu Alumni Darmasiswa di KBRI di Mexico City. Demikian disampaikan Pensosbud KBRI Mexico City, Febby Fahrani, seperti dilansir Antara, Sabtu 30 Juli 2016.

Sejauh ini tercatat 110 mahasiswa Meksiko mengikuti program Darmasiswa sejak tahun 1996. Banyak dari mereka yang tetap mencintai Indonesia dan memperkenalkan Indonesia di tanah airnya.

Dubes yakin peserta asal Meksiko akan menyenangi dan jatuh cinta terhadap Indonesia. Diharapkan pengalaman di Indonesia akan mengubah cara pandang tentang Indonesia, serta memperkaya kepribadian dan keterampilan peserta.

Untuk itu, Dubes Yusra Khan berpesan agar peserta Darmasiswa dapat memanfaatkan masa belajar di Indonesia dengan baik dalam mempelajari lebih banyak mengenai budaya Indonesia.

Adapun Temu Alumni Darmasiswa ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan KBRI untuk melepas peserta Darmasiswa dari Meksiko.

Sebelumnya, pertemuan briefing dilakukan KBRI pada seluruh peserta asal Meksiko pada Mei lalu. Dan sejak April 2016, KBRI menyelenggarakan kelas bahasa Indonesia untuk membekali seluruh peserta dengan keterampilan dasar berbahasa Indonesia.

Dukungan KBRI ini diharapkan akan membantu proses adaptasi awal dengan adanya pembekalan informasi mengenai kehidupan praktis di Indonesia, dan keterampilan dasar berbahasa Indonesia.

Kegiatan ini diapresiasi dan disambut penerima beasiswa Darmasiswa dan dipandang berguna karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkenalan dan menggali informasi dari pendahulu mereka.

"Saya senang bisa memperoleh banyak informasi dari alumni," ujar Xochil Expinosa, salah seorang peserta yang akan mempelajari seni membatik di Surakarta.

Tiga alumnus hadir dalam pertemuan dan berbagi pengalaman mengikuti Darmasiswa dan menceritakan pengalaman yang dialami di Indonesia. Mereka sekaligus memberikan beberapa kiat dan saran yang perlu dalam proses keberangkatan serta proses adaptasi di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya