Liputan6.com, Ternate - Dampak hujan abu vulkanik Gunung Gamalama di wilayah Ternate Utara mulai dirasakan masyarakat di beberapa kawasan, seperti Kelurahan Akehuda, Sangaji Utara, Dufa-Dufa, dan Tubo.
Warga yang mengetahui hujan abu itu sempat panik, terutama para ibu yang sedang mengantarkan anak-anak mereka pergi ke sekolah. Pantauan Liputan6.com, laju kendaraan roda dua dan bunyi klakson tak karuan, ditambah ibu-ibu yang panik berlarian menggendong anak-anak mereka saat hujan abu menerjang.
Hadijah Umahuk (26), salah satu warga Sangaji Utara, mengungkapkan dirinya tergesa-gesa berlarian menuju kendaraan yang diparkir di luar gedung sekolah karena abu vulkanik.
"Bagaimana tidak panik, pas sampai di sekolah tiba-tiba abu gunung turun," ucap Hadijah, saat menggendong anaknya, kepada Liputan6.com, di depan MI Ternate, Rabu (3/8/2016) pagi.
Hal senada diungkapkan Nurbaya (32), warga Kelurahan Dufa-Dufa. Ia mengatakan saat berada di gedung sekolah, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidayah (MI) Ternate langsung mengumumkan agar siswa didik sekolah itu diliburkan dulu.
Baca Juga
"Tadi pas sampai, langsung kepala sekolah umumkan untuk hari ini libur dulu. Itu dilakukan untuk langkah antisipasi jangan sampai ada letusan Gamalama," ujar dia.
Kebijakan serupa berlaku bagi para siswa di SD Negeri Akehuda, SD Negeri Dufa-Dufa, SD Negeri Tubo, dan SD Negeri 44 Sangaji Utara, Ternate Utara. Kepala sekolah masing-masing mengumumkan seluruh siswa didik mereka libur untuk sementara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate Hasyim Yusuf, saat dikonfirmasi Liputan6.com, melalui telepon, mengatakan hasil pengamatan embusan abu vulkanik Gunung Gamalama setinggi 600 meter berlarian menuju utara Kota Ternate.
Dia meminta, warga masyarakat wilayah terdampak abu vulkanik agar tidak panik dengan turunnya hujan abu Gamalama itu. Menurut dia, sejak pukul 06.28 WIT sampai sekarang belum ada peningkatan status gunung yang kini berada di level II waspada.
"Kepada seluruh warga agar tetap waspada, serta selalu mendengar arahan dari pihak Pemerintah Kelurahan masing-masing dan petugas BPBD," kata Hasyim.