Liputan6.com, Bandung - Tidak hanya dikenal sebagai kota belanja, Bandung juga terkenal akan wisata kulinernya. Selain enak, kuliner Bandung juga memiliki nama-nama yang cukup unik. Salah satunya bakso Astagfirullah.
Mendengar namanya saja pasti sudah membuat Anda terkaget-kaget bukan? Itu karena bakso ini berbeda dari bakso-bakso lainnya.
Pada umumnya bentuk bakso hanya sebesar bola pingpong atau sekepalan orang dewasa yang selalu disajikan dengan mi, toge, sawi, dan tahu.
Advertisement
Namun di bakso Astaghfirullah space yang tersedia hanya sedikit untuk mi dan lain-lain. Itu karena si pemilik kedai ingin agar para pelanggannya benar-benar dimanjakan oleh bakso yang keseluruhannya terbuat dari daging sapi cincang seberat dua kilogram.
Menurut penuturan pasangan suami istri yang membuatnya, sejak peluncurannya pada 14 bulan yang lalu, hingga kini belum ada satu orang pun yang sanggup menghabiskan bakso sebesar kepala orang dewasa ini.
Sepanjang hari ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (3/8/2016).
Sementara dua informasi lainnya yang tak kalah populer mengenai bocah obesitas Rizki yang tidak suka apel dan pemuda Tegal yang membuka jasa ternak Pokemon.
Berikut berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Belum Ada yang Sanggup Habiskan Bakso Astagfirullah di Bandung
Jangan sok jago dengan berniat menghabiskan bakso ini seorang diri. Sebab, sejak peluncuran pada 14 bulan lalu, belum ada seorang pun yang mampu menghabiskan bakso ini seorang diri.
Sebuah kedai di Jalan Sukawarna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat menjual bakso berukuran sebesar kepala orang dewasa.
Saking besarnya sang pemilik memberinya nama Bakso Astagfirullah.
Adalah Sumarmi dan suaminya Laman yang menciptakan inovasi tersebut. Mereka mengaku banyaknya permintaan untuk dibuatkan bakso yang lebih besar itulah yang menginspirasi keduanya untuk membuat bakso yang beratnya mencapai dua kilogram.
"Semua dibuat menggunakan tangan dan bahannya terpilih tanpa bahan pengawet. Pada awalnya susah buatnya dan lama sekarang bisa agak cepat karena sudah terbiasa," tutur dia.
Untuk semangkuk bakso Astagfirullah dijual Rp 150 ribu.
2. Sukses Turun 23,5 Kg, Rizki Bocah Obesitas Tak Suka Apel
Kondisi Rizki Rahmat Ramadhan (10), bocah obesitas asal Palembang, Sumatera Selatan, berangsur membaik. Berat badannya kini berkurang hingga 23,5 kilogram.
Hingga kini Siswa kelas 6 SDN 43 Palembang ini masih menjalankan beberapa penanganan dari tim dokter RSMH Palembang.
Rizki juga masih mengonsumsi makanan yang diberikan rumah sakit dan tidak boleh mengonsumsi makanan apa pun dari luar.
"Ada beberapa makanan dari rumah sakit yang tidak disukainya, seperti tempe dan apel. Tapi kita terus membujuknya agar mengonsumsi makanan dari rumah sakit, termasuk buah-buahan," kata ayah Rizki.
3. Usaha Kreatif, Pemuda Tegal Buka Jasa Ternak Pokemon
Popularitas aplikasi gim Pokemon Go terus merebak di dunia. Tidak terkecuali di Indonesia.
Fenomena ini pun dimanfaatkan seorang pemuda asal Tegal, Jawa Tengah. Ia membuka jasa ternak Pokemon dan menaikkan level Pokemon-nya.
Pemuda itu adalah Tion (24), warga Adiwerna, Tegal. Ide kreatifnya itu muncul saat mulai mengunduh aplikasi Pokemon Go sekitar tiga pekan lalu. Setelah mencoba memainkan, ia mencari informasi bagaimana cara melakukan ternak Pokemon dan menaikkan level.
"Kalau bisa dapat Pokemon legenda ditambah Rp 10 ribu. Kalau dapat, untuk meningkatkan level sampai ke 20 hanya dalam satu hari biayanya uang atau pulsa Rp 25 ribu," dia menjelaskan.