Liputan6.com, Pekanbaru - Untuk melindungi anaknya dari maut, Aisyah (34) rela mengorbankan nyawa. Warga Kota Dumai, Riau, itu terpanggang saat kebakaran hebat melanda empat bangunan pada Kamis pagi, 11 Agustus 2016.
Namun, upaya pegawai negeri sipil (PNS) itu sia-sia. Dia dan anaknya, Amira (3), terbakar dalam kobaran api di bangunan yang ditinggalinya.
Kapolres Kota Dumai AKBP Donald Happy Ginting membenarkan kejadian ini. Dia menyebut kejadian ini terjadi pada pukul 07.00 WIB di Jalan Rambutan.
"Saat ini pihak kita masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran ini. Terdapat korban jiwa dua orang meninggal dunia, yakni ibu dan anak," kata Donald, Kamis petang 11 Agustus 2016.
Donald menyebutkan jenazah kedua korban terperangkap di salah satu gedung. Keduanya ditemukan dalam kondisi hangus dan sedang berpelukan.
Selanjutnya, jenazah kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai untuk diautopsi sebelum diserahkan ke keluarganya untuk dikebumikan. "Korban (ibu) merupakan pegawai di Dinas Perhubungan Kota Dumai," kata Donald.
Baca Juga
Donald menyatakan Kota Dumai rawan terjadi kebakaran karena sedang dilanda musim kemarau. Keadaan itu sangat mudah memicu kebakaran.
"Warga juga diharap memiliki tabung Apar atau pemadam api untuk antisipasi dini terjadinya kebakaran di rumah," kata Donald.
Dia juga mengimbau setiap peralatan sambungan listrik untuk dilepaskan apabila tidak digunakan. Sambungan listrik juga tidak boleh terlalu banyak karena dikhawatirkan memicu kebakaran.
"Apabila terjadinya kebakaran, untuk segera melaporkan ke pihak yang berwajib, seperti BPBD Damkar dan juga pihak kepolisian," Donald mengimbau.