Jalan Hidup Maestro Tari Topeng Kreyo

Darah seni sudah beredar di urat darah sang maestro tari topeng Kreyo Cirebon.

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Agu 2016, 19:59 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 19:59 WIB
Maestro Topeng Kreyo
Maestro Topeng Kreyo Cirebon, Mimi Tumus, tampil di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jabar. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Semangat maestro tari topeng Kreyo Cirebon, Mimi Tumus, semakin membara pada penampilan kedua di salah satu pagelaran seni dan budaya di Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat 12 Agustus 2016.

Maestro asal Desa Kreyo, Kabupaten Cirebon itu merasa senang dengan sambutan penonton yang masih antusias setelah dirinya lebih dari 10 tahun berhenti menari. "Saya juga tidak tahu kalau ternyata yang nonton itu raja-raja se-Nusantara. Ada pejabat dan ditonton sama bule lagi," ucap Mimi Tumus dengan nada gembira, Sabtu 13 Agustus 2016.

Bagi Mimi Tumus, darah seni sudah melekat dan beredar ke seluruh sendi-sendi dalam tubuhnya. Keyakinannya terhadap perkembangan seni tari topeng Kreyo dan usianya yang memasuki 85 tahun membuat Mimi Tumus mampu membuat mata penonton takjub dan tak berkedip.

Sekalipun sehari-harinya hidup sebagai tukang pijat di desa, ia tak melupakan darah seni yang mengalir untuk terus menari dan berlatih.

Jika ada waktu senggang, Mimi Tumus kerap bersilaturahmi ke Sanggar Lingkungan Hidup (SLH) Cirebon untuk berbincang-bincang sambil memamerkan tari gaya Kreyo-nya itu.

Begitu juga warga sekitar, sambil memijat, Mimi Tumus pun bercerita tentang seni dan tari topeng Kreyo kepada pasiennya.

"Sambil mijat kan biasanya tidak terasa sakit sekali diajak ngobrol soal sejarah tari dari obrolan obrolan sampai yang dipijit tidur ya saya tetap bercerita," tutur Mimi Tumus.

Pada kesempatan itu pula, Mimi Tumus menyampaikan harapannya kepada masyarakat untuk memperhatikan kesenian tari topeng Kreyo.

Dia pun tidak segan dan tanggung untuk mewariskan kesenian tari topengnya kepada siapa pun yang akan belajar dengan sungguh-sungguh.

Kado Gamelan

Maestro Topeng Kreyo
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar bersama maestro Topeng Kreyo Cirebon, Mimi Tumus. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Sementara itu Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan, keberadaan Mimi Tumus menjadi kebanggaan warga Jawa Barat khususnya Cirebon. Di tengah usianya yang sudah renta, Mimi Tumus bahkan tetap ingin menari dan menghibur penonton.

"Konsistensi dan semangat Mimi Tumus perlu mendapat apresiasi. Apalagi usianya yang sudah 85 tahun masih saja mencari uang dengan menjadi tukang pijat. Seharusnya tidak perlu mencari uang lagi. Fokus saja di seni tari," ujar sineas kondang tersebut.

Melihat semangat Mimi Tumus, Deddy Mizwar pun akan memberikan gamelan kepada sang maestro. Terutama agar Mimi Tumus semakin fokus dalam mengembangkan seni tari topeng Kreyo.

"Mimi Tumus kan tidak punya gamelan. Makanya beliau kesulitan berlatih dan mengembangkan tariannya. Sementara Topeng Kreyo itu sejatinya belum punah. Saya juga berharap kepada masyarakat agar tidak melupakan topeng Kreyo dan mau belajar menari gaya Kreyo," ia berharap.

Mimi Tumus merupakan salah satu dari maestro tari topeng Cirebon yang masih bertahan di tengah perkembangan zaman. Sejumlah prestasi pernah dicapai olehnya.

Yang paling membanggakan adalah saat mengikuti festival-festival yang diselenggarakan di Jawa Barat dan Jakarta pada 1974. Ia juga pernah menari di hadapan Presiden ke-2 RI Soeharto di Istana Bogor, Jawa Barat.

Ia kerap berduet dengan sejumlah seniman lain di Indonesia. Salah satunya Didik Nini Thowok. Namun, sederet piagam penghargaan dan piala itu harus digadaikan demi memenuhi kebutuhan ekonomi. Hanya tersisa selembar dokumen piagam penghargaan dan sehelai foto yang dimiliki Mimi Tumus sebagai saksi bisu.

Setelah itu, ia memutuskan untuk tidak menari lagi selama satu dekade. Mimi Tumus sempat mengajukan permohonan untuk dibuatkan sanggar tari. Namun, harapan Mimi Tumus untuk mewariskan kelihaiannya menari topeng Kreyo kepada generasi penerus tidak pernah terealisasi.

Kepahitan bertambah saat menyadari Topeng Kreyo punah. Akhirnya, orang-orang tidak lagi mencari. Padahal, sampai hari ini Mimi Tumus masih berjalan dengan tegap dan cekatan. Tubuhnya yang sudah tua tidak menyurutkan semangat Mimi Tumus berhenti mencari rezeki.

Tinggal seorang diri, Mimi Tumus kini berprofesi sebagai tukang pijat di desanya.

Peluang untuk terus mempertahankan darah seni topeng Kreyo seakan semakin kecil. Tidak banyak warga atau kelompok seni yang meminta Mimi Tumus untuk kembali ke panggung pertunjukan seni.

Kecintaan mendalam terhadap tari topeng Kreyo membuat ia berharap kesenian tersebut dapat tetap lestari. Dalam benaknya, Mimi Tumus ingin sekali mengabadikan tariannya dalam sebuah rekaman video.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya