Liputan6.com, Yogyakarta - Kementerian Sosial meluncurkan program layanan Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warung). Mulai September 2016 mendatang, daging sapi di e-Warung yang berada di masing-masing kota bisa dibeli seharga Rp 6.500 per ons.
Mesin pendingin atau freezer akan disiapkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dan agen pemilik warung bisa mencicil pembayaran dengan menggunakan upah dari penjualan per kilogram beras dan gula.
"Daging per kilogram dijual Rp 65.000 dan diiris tipis masuk e-Warong dipasarkan seharga Rp 6.500 per ons, kebijakan ini bisa mendekatkan layanan kepada konsumen," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai peluncuran layanan e-Warung di Yogyakarta, Jumat, 26 Agustus 2016.
Dia mengatakan, konsumen yang dimaksud adalah pemegang kartu keluarga sejahtera (KKS) yang terdiri dari penerima raskin dan penerima subsidi gas elpiji 3 kilogram.
Baca Juga
"Kalau makin terintegrasi seperti ini, kami punya perhitungan proses pengentasan kemiskinan dalam dua tahun sudah selesai," tutur Khofifah.
Yogyakarta merupakan kota ke-14 tempat diluncurkannya e-Warung. Layanan itu merupakan program pemerintah untuk mengintegrasikan bantuan nontunai.
Para penerima bantuan memperoleh kartu yang bisa digunakan untuk membeli sembako dan mencairkan uang tunai di ATM BNI atau agen-agen BNI. Komoditas yang saat ini tersedia, yakni beras, minyak goreng, gas elpiji 3 kilogram, gula pasir, dan tepung terigu. Semua barang dijual dengan harga di bawah harga pasar.