Ingat, Gerhana Matahari Cincin Muncul Petang Nanti di 124 Kota

Di Seai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, kontak pertama gerhana matahari cincin diprediksi terjadi pada pukul 17.42 WIB.

oleh Erinaldi diperbarui 01 Sep 2016, 08:09 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 08:09 WIB
Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)
Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)

Liputan6.com, Padang - Fenomena gerhana matahari cincin (GMC) sebagian bakal terjadi hari ini. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena ini bisa dinikmati dari 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi.

Dari peta lintasan GMC yang dirilis BMKG, provinsi yang dilewati gerhana ini termasuk Sumatera Barat bagian selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian barat.

Salah satunya bisa teramati di Seai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Seperti disampaikan koordinator BMKG Sumatera Barat Rahmat Triyono.

"Peristiwa ini tidak terjadi setiap tahun," kata Rahmat Triyono kepada Liputan6.com di Pandang, Sumbar, Rabu (31/8/2016).

"Secara statistik kasar (GMC) terjadi setiap 350 tahun sekali," sambung dia.

Di Seai, kontak pertama peristiwa astronomi ini diprediksi terjadi pada pukul 17.42 WIB. Pada saat itu, piringan bulan mulai menutupi matahari. Puncaknya diprediksi terjadi pukul 17.52 WIB.

Dan kontak terakhir terjadi pada pukul sekitar pukul 18.02 WIB.

Statistik BMKG mencatat peristiwa GMC sebagian ini merupakan yang keempat sepanjang tahun 2016 yang teramati di langit Indonesia. Diprediksi, pada pertengahan September, peristiwa gerhana bulan penumbra (GBP) bisa teramati pada 16-17 September 2016.

Sebelumnya, serangkaian peristiwa gerhana teramati: gerhana matahari total (9 Maret 2016), gerhana bulan penumbra (23 Maret 2016), gerhana bulan penumbra (18 Agustus 2016).

Gelombang Laut

Peristiwa GMC terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak sepenuhnya sampai ke bumi. GMC terjadi karena pergerakan dinamis dari matahari, bulan, dan bumi yang terjadi pada saat fase bulan baru.

Banyak pihak mengaitkan peristiwa ini berdampak pada ketinggian gelombang air laut saat GMC terjadi. "Mengenai dampaknya terhadap perubahan tinggi air laut jelas ada," tutur Hadi.

Dia mengatakan, pengukuran dampak akurat tinggi gelombang dilakukan dengan mengukur ketinggian gelombang sebelum dan sesudah peristiwa GMC.

Di Padang, BMKG Padang Panjang akan melakukan pengamatan gerhana matahari ini di Mercusuar Bukit Lampu, Bungus, dengan menggunakan teropong Vixon.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya