Mendikbud Siap Renovasi Sekolah Terdampak Banjir Garut

Mendikbud berharap proses belajar-mengajar tetap berlangsung meski beberapa sekolah terdampak banjir bandang di Garut.

oleh Anri SyaifulHarun Mahbub diperbarui 22 Sep 2016, 20:34 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2016, 20:34 WIB
Banjir Bandang Garut
Mendikbud Muhadjir Effendy didampingi Bupati Rudi Gunawan mengunjungi belasan sekolah yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto: Humas Kemdikbud)

Liputan6.com, Garut - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi beberapa dari belasan sekolah yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9/2016) sore tadi. Dalam kunjungannya, Mendikbud didampingi Bupati Rudi Gunawan dan sejumlah pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat dan Garut.

"Berharap proses belajar-mengajar tetap berlangsung. Para pelajar sekolah yang terdampak banjir bandang bisa pinjam ruangan kelas atau digabung sementara dengan sekolah lain yang tak terdampak," ucap Mendikbud seperti diungkapkan salah seorang stafnya, Fajar Riza UI Haq, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (22/9/2016) malam.

Demi meringankan para siswa dan pihak sekolah, Mendikbud pun siap membantu pengadaan peralatan sekolah yang rusak diterjang banjir bandang. Termasuk, buku dan alat sekolah untuk siswa.

Setelah itu, Kemdibud akan merenovasi ruang kelas yang rusak berat, mengganti komputer yang rusak, dan membangun kembali perpustakaan sekolah. "Bantuan itu diberikan ke seluruh sekolah yang terdampak banjir bandang," Mendikbud menambahkan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mengungkapkan, penanganan sekolah terdampak banjir bandang Garut terbagi dalam dua tahap. Yakni, tanggap darurat dan rehabilitasi.

Tanggap Darurat dan Rehabilitasi

"Untuk tahap rehabilitasi, belum bisa ditentukan sekarang, karena berdasarkan proposal apa saja yang dibutuhkan. Ini menunggu usulan Diknas Kabupaten Garut," ujar Hamid saat dihubungi Liputan6.com, Kamis malam.

Adapun untuk tahap tanggap darurat, Hamid mengungkapkan, setiap sekolah mendapat bantuan langsung sebesar Rp 10 juta. Saat ini, ada sekitar 600 anak sekolah yang perlu dibantu dalam tahap tanggap darurat.

Mendikbud Muhadjir Effendy didampingi Bupati Rudi Gunawan mengunjungi belasan sekolah yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto: Humas Kemdikbud)

"Ini bantuan operasional. Setiap sekolah bersih-bersih agar sekolah bisa dipakai terlebih dahulu dulu. Juga, bantuan perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang kehilangan tempat tinggal dan agar bisa sekolah. Misalnya, sepatu, seragam, alat tulis, buku. Itu kan banyak yang hanyut," tutur Hamid.

Sedangkan untuk tahap rehabilitasi sekolah terdampak banjir bandang Garut, tim Kemdikbud akan mendata terlebih dahulu di lapangan. "Bangunan sekolah yang rusak akan direhab. Bangunan yang roboh diganti atau dibangun kembali, perpustakaan sekolah dibangun, dan komputer hancur akibat banjir bandang akan diganti," Hamid memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya