Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memutuskan untuk menaikkan status gunung api Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dari normal menjadi waspada usai mengalami letusan melalui kerucut Gunung Barujari pada Selasa, 27 September 2016, pukul 14.45 Wita.
Letusan ini memicu kolom abu setinggi 2000 meter di atas puncak gunung api Rinjani atau setinggi 6.000 meter di atas permukaan laut dan bertiup ke arah barat serta barat daya.
Menurut Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Indonesia PVMBG, Devy Kamil Syahbana, karena berstatus waspada, radius tiga kilometer dari puncak gunung tidak boleh terdapat aktivitas manusia.
"Masyarakat di sekitar Gunung Api Rinjani dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas atau berkemah di dalam kaldera gunung api Rinjani dan di dalam radius tiga kilometer dari kawah Gunung Barujari yang berada di dalam kaldera gunung api Rinjani," ujar Devy kepada Liputan6.com, Rabu (28/9/2016).
Devy meminta agar masyarakat tetap diam di dalam rumah jika terjadi hujan abu. Ia juga mengimbau warga untuk memakai masker, penutup hidung, dan mulut serta pelindung mata agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan (ISPA) dan iritasi mata.
Dia menambahkan, peringatan dini bahaya abu vulkanik untuk keselamatan penerbangan (VONA) telah dikirimkan ke instansi-instansi terkait keselamatan penerbangan, seperti Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, BMKG, Air Traffic Control (ATC), Volcanic Ash Advisory Centers (VAAC) Darwin dan Tokyo, pilot, dan pihak terkait lainnya.
"Penaikan status ini disebabkan masih adanya kegempaan tremor masih terus terekam yang mengindikasikan bahwa sistem vulkanik gunung api Rinjani masih belum stabil," kata Devy.
Letusan yang terjadi kali ini diawali dengan adanya peningkatan kegempaan vulkanik, tapi dengan jumlah dan amplituda yang tidak signifikan. Berdasarkan alat pencatat gempa di Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani, PVMBG, di Kampung Sembalun Lawang, amplituda seismik gempa letusan sebesar 52 milimeter dengan lama gempa 100 detik.
PVMBG menyatakan dalam sejarah aktivitasnya, Gunung Rinjani telah meletus 20 kali dengan indeks eksplosif berkisar 1 sampai 7 (dari skala maksimum 8). Letusan terbesarnya terjadi pada 1257 dengan VEI 7 dan letusan terakhirnya terjadi pada hari Senin, 1 Agustus 2016 pukul 11.50 Wita dengan VEI 2.
Susul Barujari, Status Gunung Rinjani Naik Jadi Waspada
Hingga saat ini, masih ada 132 pendaki yang belum turun dari Gunung Rinjani.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
2026 Naik, Beli Sekarang!
- Jangan Abaikan Panas Berlebih, Ini 5 Cooling Pad Laptop yang Patut Dipertimbangkan15 jam yang lalu

- Jangan Tunda Beli! 10 Laptop RAM Besar Ini Diprediksi Naik Harga dan Langka di Tahun Depan6 hari yang lalu

- 5 Produk Perawatan Mobil yang Praktis Dipakai di Rumah, Bikin Kendaraan Selalu Prima6 hari yang lalu

- Deretan Destinasi Wisata Gelar Promo 12.12, Cek Lengkapnya di sini1 minggu yang lalu

- Mumpung Masih Murah, Beli Gadget Terbaik Sekarang!1 minggu yang lalu

- Deretan Promo 12.12 Makanan dan Minuman, Jangan Terlewatkan!1 minggu yang lalu

- Akurasi Maksimal dan Gerakan Makin Lincah! Ini Rekomendasi Mouse Gaming Buat Kemenangan yang Lebih Mudah1 minggu yang lalu

- Barang Sering Hilang? Ini Solusi GPS Tracker yang Bikin Hidup Lebih Tenang1 minggu yang lalu

- Menko Airlangga Bidik Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp 35 Triliun2 minggu yang lalu

- Nyaman Dipakai Seharian, Ini 3 Sepatu Kantor Pria yang Bikin Penampilan Makin Berkelas2 minggu yang lalu

- 5 Rekomendasi Jam Pria Stylish agar Tampil Elegan di Segala Momen2 minggu yang lalu

- Tetap Gaya di Setiap Kesempatan, Ini Pilihan Kemeja Papa Muda yang Wajib Punya!3 minggu yang lalu

Produksi Liputan6.com
powered by
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380902/original/030904800_1760438135-men1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452291/original/002366800_1766394142-bsu_ketenagakerjaan_-_klaim.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451828/original/096781900_1766374143-purbaya_bantuan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1332892/original/060650000_1472611800-gunung_rinjani.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4058714/original/076675700_1655729311-005852400_1472612157-gunung_rinjani_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)