Server Pemantau Gempa BMKG di Padangpanjang Meledak

Ledakan yang berujung kebakaran membuat alat tak bisa lagi mendeteksi gempa di wilayah Sumbar.

oleh Erinaldi diperbarui 29 Sep 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 11:45 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Liputan6.com, Liputan6.com, Padang - Ledakan UPS di ruang server pemantau gempa milik Stadium Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) Padang Panjang mengakibatkan pemantauan gempa berkekuatan di bawah 5 Skala Richter dialihkan ke pusat.

"Untuk processing gempa-gempa kekuatan di bawah 5 (SR) di wilayah Sumbar dan saat ini sudah di-backup BMKG pusat, sedangkan untuk processing gempa-gempa besar tidak masalah," kata Kepala BMKG Padangpanjang Rahmat Triyono pada Liputan6.com, Kamis (29/09/2016).

Berdasarkan laporan, ledakan yang memicu kebakaran itu terjadi pukul 18.00 WIB pada Rabu, 28 September 2016. Insiden itu berawal saat korsleting listrik pukul 14.00 WIB yang membakar Arester Grounding.

Pasca-korsleting itu ditemukan kabel putus akibat korosi sehingga beban tegangan tidak seimbang dan mengaktifkan arester. Setelah kabel diganti, listrik sudah bisa dinyalakan dan peralatan dinormalkan satu persatu oleh teknisi stageof PPI.

"Pada pukul 18.40 WIB terjadi korsleting listrik pada UPS 30 KVA di ruang server," ujar Rahmat.

Korsleting ini mengakibatkan ledakan di ruangan server operasional. "Terjadi ledakan UPS 30 KVA, pada jam 19.00 WIB terjadi percikan api lagi sampai enam kali ledakan UPS di ruang server dari baterai yang terbakar," ucap Rahmat.

Dua unit mobil pemadam kebakaran berhasil mengendalikan terjadinya percikan api pada peralatan UPS 30 KVA. Kerugian sementara akibat kejadian ini adalah rusaknya satu unit UPS 30KVA dan satu unit server master seiscomp TEWS yang mengganggu operasional pelayanan informasi gempa bumi magnituda di bawah 5 SR di wilayah Sumbar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya