Dimas Kanjeng Ternyata Punya Gelar Seperti Raja Hayam Wuruk

Dimas Kanjeng kini harus meringkuk di balik jeruji besi karena menjadi tersangka kasus pembunuhan dan penipuan.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Okt 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 19:45 WIB
Dimas Kanjeng
Dimas Kanjeng kini harus meringkuk di balik jeruji besi karena menjadi tersangka kasus pembunuhan dan penipuan.

Liputan6.com, Probolinggo - Dimas Kanjeng Taat Pribadi adalah seorang tokoh terkenal di Jawa Timur. Selain memiliki padepokan yang luas, Dimas Kanjeng terkenal sebagai seorang pengganda uang.

Dalam rekaman yang diunggah di salah satu media sosial berbagi video, terlihat Dimas Kanjeng berulang kali mengeluarkan uang dari balik jubahnya. Ia juga dipercaya para pengikutnya mampu menggandakan uang.

Namun, Dimas Kanjeng kini harus meringkuk di balik jeruji besi. Pria berusia 46 tahun itu ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim dengan melibatkan sekitar 2.000 personel gabungan polisi dan TNI di padepokannya, Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis, 22 September 2016.

Dimas Kanjeng diduga terlibat kasus pembunuhan Abdul Ghani salah satu santri di padepokannya. Ia pun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan dan penipuan dengan modus penggandaan uang.

Status tersangka ini jelas berbanding terbalik dengan keadaan Dimas Kanjeng sembilan bulan lalu yang penuh penghormatan. Ketika itu ia mendapat gelar Sri Raja Prabu Rajasa Nagara dari Asosiasi Kerajaan dan Kesultanan Indonesia (AKKI).

Senin itu, tepatnya 11 Januari 2016, puluhan abdi dalem Padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bersiap menyambut tamu agung dari 24 kerajaan atau kesultanan di Tanah Air.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi. (Liputan6 TV)

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Kamis, 14 Januari 2016, upacara sakral ini diselenggarakan AKKI yang dihadiri puluhan raja atau sultan dari berbagai daerah. Mereka menyaksikan penobatan raja atau jumenengan raja anom yang cukup megah dan mewah untuk ukuran sebuah desa di Kabupaten Probolinggo.

Para tamu di antaranya dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB); Kesultanan Aceh; Kerajaan Maros, Sulawesi Selatan; Kesultanan Demak Bintoro; dan sejumlah perwakilan kerajaan atau kesultanan lainnya, termasuk Malaysia dan Thailand.

Boleh dikatakan, Sri Raja Prabu Nagara adalah gelar kebangsawanan yang prestisius. Sebab, gelar Sri Rajasa Nagara merupakan gelar kebangsawanan yang sebelumnya dianugerahkan kepada Raja Majapahit termasyhur dan pembawa Majapahit ke puncak kejayaan, yakni Prabu Hayam Wuruk. Raja Majapahit keempat dari Dinasti Rajasa ini bergelar Maharaja Sri Rajasa Nagara.

Dimas Kanjeng Taat Pribadi. (Foto: Istimewa/Media Sosial)

Penobatan Dimas Kanjeng menjadi Sri Raja Prabu Rajasa Nagara juga dibarengi dengan pemberian santunan kepada ribuan warga miskin dan anak yatim. Ini sebagai wujud syukur atas pengakuan raja dan sultan se-Nusantara atas penobatan dan pengangkatan Raja Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Dengan adanya gelar tersebut, Dimas Kanjeng pun diizinkan untuk membangun keraton atau istananya sendiri. "Atas izin raja, maka bukan lagi padepokan, tapi keraton," ucap Dimas Kanjeng saat itu.

Selengkapnya simak video penobatan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai raja baru berikut ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya