Ingin Orangtua Sembuh, Pria di Pekanbaru Malah Ditipu Rp 70 Juta

Ternyata, beras yang dimaksud tak pernah dibagikan pelaku kepada fakir miskin.

oleh M Syukur diperbarui 10 Okt 2016, 06:01 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 06:01 WIB

Liputan6.com, Pekanbaru - Berbagai upaya telah dilakukan Anton Setiawan Wijaya (23) untuk mengobati penyakit orang tuanya. Diapun kemudian mendatangi seorang pria bernama Arman yang berprofesi sebagai dukun.

Warga Sukajadi, Kota Dumai itu, kemudian membawa orang tuanya ke lokasi pengobatan alternatif di Kecamatan Sungai Sembilan.

Di lokasi itu, Arman menyebut orang tua Anton mempunyai aura wajah gelap. Sang dukun kemudian mengaku bisa mengobati orang tua Anton dengan cara yang terbilang aneh.

"Korban disarankan membagikan 72 sak beras, di mana satu saknya berisi 10 kilogram untuk dibagikan kepada fakir miskin," kata Kapolres Dumai AKBP Donald Happy Ginting, Minggu petang 9 Oktober 2016.

Kepada Anton, sang dukun mempunyai syarat; beras itu tak diserahkan korban, melainkan harus diserahkan kepada pelaku karena dia mengaku bisa menentukan orang yang berhak menerimanya.

Keinginan kuat agar orang tuanya sembuh membuat Anton menyerahkan uang Rp 70 juta untuk pengobatan dan membeli beras tersebut. Begitu uang diterima, Arman menyebut orang tua Anton segera sembuh setelah beras dibagikan.

"Penyerahan uang itu tak sekaligus, melainkan berulang kali sehingga totalnya begitu," sebut Donald.

Sejak Anton mendatangi Arman, hingga penyerahan uang, persisnya sejak Juli lalu, orang tuanya tak kunjung sembuh. Penasaran apa yang terjadi, korban mendatangi pelaku dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ternyata, beras yang dimaksud tak pernah dibagikan pelaku kepada fakir miskin. Korban yang kemudian mendatangi pelaku juga mengakuinya," sebut Kapolres.

Merasa tertipu, korban melapor ke Mapolres Dumai untuk penegakan hukum. Berangkat dari ini, petugas melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku dari kediamannya.

"Saat ini, pelaku sudah diamankan dan diproses sesuai aturan berlaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata AKBP Donald.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya