Liputan6.com, Ternate - Bentrok antarwarga Kelurahan Manggadua dengan warga Toboko, Ternate Selatan, Kota Ternate, Senin dinihari kembali pecah.
Bentrokan bermula saat tawuran antarpemuda dua kelurahan setempat, berlangsung Minggu, 9 Oktober 2016, sekira pukul 11.58 WIT. Bentrok antarpemuda tersebut berujung pada terbakarnya sebuah kios milik warga Toboko.
Baca Juga
Terbakarnya kios tersebut membuat warga Toboko naik pitan. Berakibat pada konflik antara kedua kelurahan di Maluku Utara itu tak terhindarkan.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, dari ratusan warga yang bentrok, terdapat beberapa warga yang membawa senjata tajam atau parang, panah-panah wayar, petasan dan bom molotov.
Bahkan mobil pemadam kebakaran yang datang hendak memadamkan api pada kios yang terbakar pun mengurungkan aksi tanggapnya. Mobil pemadam saat tiba langsung berbalik arah karena kedua kelompok masih saling baku lempar.
Akibat bentrokan tersebut, empat orang menjadi korban. Dua di antaranya adalah wartawan Suara Kieraha dan Malut Post. Keempat korban tersebut tertimpa batu di bagian kepala dan lutut kaki bagian kanan salah warga Toboko.
Danramil Ternate Kapt Inf Kosmos Joko mengatakan, konflik antarwarga tersebut sebelumnya telah berhasil diredam.
"Kita sudah meredam bentrok ini sebelumnya. Hanya karena ada pemuda Manggadua yang memakai baju hitam tiba-tiba melempar bom molotov di kios sehingga membuat warga Toboko marah dan kembali menyerang," jelas Joko.
Dia mengungkapkan, sejauh ini baru terdapat empat korban. Dua adalah warga Toboko dan dua lainnya wartawan media cetak. "Keempatnya terkena lemparan batu," kata Joko.
Sejauh ini suasana kembali kondusif setelah ada polisi. Jalan raya di lokasi bentrokan mulai terkendali. Bahkan suasana kembali tenang karena kedua kelompok warga sudah meninggalkan lokasi.